JAKARTA -- Hingga hari kedua menjalani perawatan di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, kondisi kesehatan Gubernur Sumut nonaktif, Syamsul Arifin belum mengalami perubahanMasih seperti sejak dirawat di RS Jantung Harapan Kita, mantan bupati Langkat itu masih menggunakan mesin pernafasan
BACA JUGA: Pansel KPK Hubungi Forum Rektor dan Aktivis
Dalam kondisi yang masih gawat ini, tidak mungkin terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu bisa mengikuti persidangan.Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sudah memastikan pada Senin mendatang tidak ada sidang lanjutan
BACA JUGA: Pimpinan KPK Perlu Basic Accounting
Sekedar diketahui, para pegawai KPK, termasuk penyidik dan jaksa, memang terkenal sulit untuk dimintai keteranganBACA JUGA: MA Dilarang Angkat Hakim Secara Sepihak
Terkait dengan masa berlakunya penetapan pembantaran yang sebelumnya berlaku hingga 12 Juni, anggota JPU itu mengatakan, secara otomatis akan diperpanjang lagi oleh hakim pengadilan tipikor yang menangani perkara SyamsulKatanya, surat penetapan perpanjangan masa pembantaran tidak harus disampaikan melalui persidangan"Bisa disampaikan di luar sidang, yang terpenting semua pihak terkait diberitahu," ujarnya.
Syamsul sendiri, begitu dipindahkan ke RS Abdi Waluyo pada Kamis malam lalu, langsung masuk ICU dan ditangani dokterHanya saja, hingga tadi malam belum ada perkembanganPara pembesuk juga belum boleh memasuki ruang perawatan"Masih steril, belum boleh dibesuk," ujar salah seorang pembesuk kepada koran ini tadi malamTercatat, baru Ketum DPP Golkar Aburizal Bakrie yang diperkenankan masuk pada Jumat lalu (10/6).
Dibandingkan dengan RS Jantung Harapan Kita, RS Abdi Waluyo jauh lebih kecilDari bangunan fisiknya saja, RS Abdi Waluyo sulit dibandingkan dengan RS Jantung Harapan Kita yang cukup megah dan areanya sangat luasBisa dibilang, secara fisik, RS yang terletak di pusat kota, sekitar 400 meter dari Sarinah, hanya sekitar seperdelapannya saja dari RS Jantung Harapan KitaTempat parkirnya pun sempitUntuk parkir sepeda motor, harus di luar kawasan rumah sakit, yakni di pinggir jalan depan RS.
Jika siang hari, ruang tunggu di RS Abdi Waluyo juga nampak sepiSaking sepinya, ketika naik ke lantai II, untuk menuju ke ruang perawatan Syamsul, bisa tidak berpapasan dengan orang, entah pembesuk ataupun petugas medisIni berbeda jauh dengan RS Jantung Harapan Kita, yang selalu hiruk-pikukMaklum, sebagai RS rujukan penyakit jantung, RS yang bersebelahan dengan RS Dharmais itu menjadi tujuan utama para penderita penyakit jantung akut dari seluruh nusantara(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Pemberantasan Korupsi Era Reformasi Lebih Galak
Redaktur : Tim Redaksi