Syarat PTM Terbatas di Jakarta Mengisi Platform Sekolah.mu, P2G: Tak Relevan

Senin, 20 September 2021 – 10:06 WIB
Salah satu modul yang harus diisi siswa untuk persiapan PTM terbatas di DKI Jakarta. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mempertanyakan langkah Pemprov DKI Jakarta yang menggandeng platform pembelajaran swasta dalam penentuan layak tidaknya sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Menurut Koordinator Nasional (Kornas) P2G Satriwan Salim, mestinya Dinas Pendidikan DKI melakukan verifikasi faktual untuk mengecek kesiapan infrastruktur sekolah. Bukan malah membuat asesmen yang dilakukan oleh platform pembelajaran swasta.

BACA JUGA: Organisasi Guru Curigai PTM Terbatas di Jakarta Bermuatan Bisnis

"Kami saat ini sedang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan platform sekolah.mu sebagai syarat untuk PTM terbatas," kata Satriwan kepada JPNN.com, Senin (20/9).

Satriwan mengungkapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta bermitra dengan perusahaan platform belajar sekolah.mu.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Nadiem Makarim Soal PTM Terbatas

Platform tersebut didirikan Najeela Shihab yang sudah malang melintang di dunia pendidikan. Najeela merupakan pendiri Sekolah Cikal yang dianggap pelopor slogan Merdeka Belajar.

P2G menghitung terdapat 11 modul yang wajib diisi, berisi konsep yang tidak berkaitan dengan persiapan PTM terbatas di DKI Jakarta. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bu Nurul Beberkan Info Mengkhawatirkan, Letjen Dudung Jangan Asal Bicara

"Modul itu harus diisi para guru, siswa dan orang tua," ujar guru di SMA Labschool Jakarta ini.

Kebijakan tersebut ditolak P2G karena 11 modul yang dibuat platform sekolah.mu tersebut tidak relevan dengan persiapan PTM terbatas.

Satriwan menyebutkan dari semua kolom modul-modul yang mereka isi, banyak pertanyaan yang sifatnya data pribadi.

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri menambahkan, materi persiapan PTM terbatas memang diberikan, tetapi porsinya lebih sedikit dibandingkan promosi platform tersebut untuk memperkenalkan paket pembelajaran sekolah.mu.

Iman juga mempertanyakan apa mandat yang dimiliki platform perusahaan swasta tersebut untuk terlibat dalam persiapan PTM di Jakarta.

Padahal yang dibutuhkan sekolah adalah persiapan teknis dan pelatihan PTM terbatas, bukan malah mengisi modul seabrek.

P2G mengkhawatirkan perlindungan data pribadi. Ketika semua guru, siswa, dan orang tua mengisi modul tersebut, mereka harus terlebih dahulu registrasi dengan nomor telepon yang langsung terhubung ke perusahaan platform pembelajaran sekolah.mu.

Bahkan mereka diwajibkan untuk mengunduh aplikasi perusahaan platform pembelajaran tersebut.

Hal ini dipertanyakan juga oleh Dewan Pakar P2G Suparno Sastro. Dia mengkhawatirkan keamanan data guru, siswa, dan orang tua. Sebab mereka wajib memberikan data email dan nomor telepon pribadi. (esy/jpnn)

 

 

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler