Syarief Hasan Dorong Pemerintah Hentikan Eksploitasi Tes PCR

Senin, 08 November 2021 – 23:56 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengapresiasi kerja-kerja kemanusiaan yang terus dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dalam menggencarkan vaksinasi di berbagai pelosok wilayah NKRI.

Dia menilai vaksinasi yang selama ini dilakukan BIN terbukti berdampak meningkatkan tingkat vaksinasi.

BACA JUGA: Pemerintah Mesti Kaji Ulang Kebijakan Tarif Baru Tes PCR

Bahkan Indonesia menjadi salah negara dengan jumlah populasi tervaksin paling tinggi di dunia.

Menurutnya, hal ini berpengaruh terhadap tingkat infeksi covid-19 yang melandai, kekebalan komunitas terbentuk.

BACA JUGA: Sudirman Said: Tarif Turun, Kualitas Tes PCR tidak Boleh Menurun!

“Saya memberikan atensi yang tinggi terhadap kinerja BIN dalam penanganan pandemi," ujar Syarief Hasan.

Dia menegaskan sebagai bencana nasional, sudah menjadi tugas semua komponen masyarakat dan lembaga negara untuk sinergi dalam penanganan pandemi.

BACA JUGA: Kadin: Tarif Tes PCR di Indonesia Bisa Turun Asal Ada Subsidi  

"Tingkat infeksi yang melandai tentu harapan kita bersama. Dengan demikian, rakyat dapat kembali beraktivitas normal, kematian dan infeksi menurun drastis, serta perekonomian kembali bangkit,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Politisi senior Partai Demokrat ini juga mendorong agar vaksinasi ini terus digencarkan.

Menurut Syarief, pandemi masih terus menjadi momok menakutkan.

Berdasarkan angka statistik yang dirilis Lembaga Our World in Data (7/11), Indonesia masih menempati urutan ke-14 negara dengan kasus tercatat paling tinggi sebanyak 4,25 juta kasus dan 144 ribu kematian.

Fakta ini jelas menunjukkan bahwa pembentukan kekebalan komunitas melalui vaksinasi terencana dan masif masih menjadi pekerjaan rumah bagi negara.

“Solusi paling kompherensif mengatasi pandemi adalah vaksinasi. Sepanjang kekebalan komunitas belum terbentuk, maka selama itu pula pandemi belum dapat dikatakan usai," ujarnya.

Karena itu, pelaksanaan tes PCR hanyalah solusi sementara untuk mendiagnosa dan memitigasi penyebaran virus.

Jika tes PCR ini dikenakan harga yang begitu mahal, jauh di atas harga keekonomiannya, maka itu sama saja dengan menyusahkan rakyat.

Upaya mengambil untung tanpa nurani di masa pandemi ini tentu menohok rasa kemanusiaan.

"Saya kira ini harus juga menjadi atensi penegak hukum,” tegas Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Syarief menyampaikan jika harga keekonomian tes PCR ini jauh lebih rendah ketimbang tarif yang selama ini dikenakan kepada rakyat, maka ada potensi skandal besar yang terjadi.

Bahkan menurutnya persoalan ini dapat disebut sebagai tragedi kemanusiaan.

Dia pun berharap pemerintah seharusnya tidak menutup mata dengan tarif tes PCR yang begitu mahal selama ini .

Dia menilai jika hal ini terus dibiarkan, sama saja pemerintah membiarkan kepentingan bisnis mengeruk untung yang tidak manusiawi di atas penderitaan rakyat.

“Saya mengharapkan dan meminta dengan tegas kepada pemerintah untuk serius audit tarif tes PCR selama ini. Jika memang ada skandal hukum yang terjadi atau azas pemanfaatan situasi, maka tentu ini harus diusut tuntas dan dibuka kepada publik," kata Syarief Hasan.

Syarief juga menegaskan di tengah kesusahan rakyat sekarang ini, berdiam diri atas tarif tes PCR yang selama ini sangat mahal dan tidak masuk akal sama saja dengan mengeksploitasi rakyat.

"Jika memang pemerintah tidak kuasa menghentikan eksploitasi ini, sangat wajar rakyat bertanya keberpihakan pemerintah," pungkasnya. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarif Tes PCR Turun, Jumlah Penumpang di Bandara Mulai Meningkat


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler