Hasil positif yang mulai tampak adalah kesepakatan dengan pemerintah Syria untuk memutihkan status 70.000 TKI ilegal
BACA JUGA: Kejaksaan Selidiki Kasus Bank Indover
Deputi Kepala BNP2TKI Bidang Perlindungan Marjono mengungkapkan, untuk pemutihan itu, Kepala BNP2TKI M’’Sebagian prosesnya sudah jalan
BACA JUGA: Jadi Wapres Banyak Pahala
Kunjungan kepala BNP2TKI dilakukan untuk mengecek persiapan akhir sebelum kami me-launching secara resmi pemutihan 70 ribu TKI tersebut,’’ jelas Marjono ketika dihubungi di sela mengikuti The Indonesian Trade, Tourism, Investment, and Employment di Hotel Royal, Amman, Yordania, tadi malam.Sejak Senin lalu (22/12), Jumhur beserta sejumlah pejabat BNP2TKI sudah berada di Jordania
BACA JUGA: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab soal Pasokan LPG
Rencananya, mulai pagi ini rombongan langsung bertolak lagi ke Syria untuk mematangkan launching pemutihan tersebut.Sekitar 70 ribu TKI yang akan diputihkan sudah lama tinggal di SyriaBahkan, ada yang sudah puluhan tahun dan berkeluarga di sana’’Namun, karena status ketenagakerjaannya masuk kategori ilegal, mereka sulit mendapatkan pekerjaan di sektor formalBahkan, mereka tidak bisa pulang ke tanah air,’’ tuturnya
Dengan pemutihan, para TKI akan bekerja berdasar kontrak dengan agensi di SyriaKontrak itu didukung PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) selaku agen pengirim di tanah air, termasuk diketahui KBRI Syria dan BNP2TKI’’Mereka juga mendapatkan perlindungan asuransi yang preminya USD 50 (sekitar Rp 550 ribu) yang dibayar pemberi kerja di SyriaDengan begitu, kalau ada masalah, para TKI bisa mencairkan asuransinya,’’ kata Marjono
Setelah pengecekan itu, dia berharap agar launching pemutihan 70 ribu TKI ilegal di Syria tuntas paling lambat April atau Mei tahun depan
Di sela road show, Kepala BNP2TKI MJumhur Hidayat mengungkapkan, pihaknya langsung menjajaki kemungkinan diselenggarakannya Expo Akbar TKI di salah satu negara Timur TengahItu dilakukan untuk menanggapi besarnya permintaan TKI terdidik di kawasan Timur Tengah, seperti terungkap dalam pertemuan dengan jajaran KBRI Jordania maupun agensi penerima TKI di Amman
Salah satu tempat yang menjadi pilihan, yaitu Dubai, Uni Emirate ArabSebab, tempatnya yang strategis di persimpangan negara-negara Timur Tengah’’Melalui Expo Akbar TKI, kita akan rebut jutaan peluang TKI formal di negara-negara Timur TengahDengan begitu, calon users (pengguna TKI) akan bisa langsung berhubungan dengan pemda-pemda di tanah air maupun PPTKIS yang memiliki data SDM calon TKI,’’ papar Jumhur. (zul/iw/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2009, DPR Prioritaskan 35 RUU
Redaktur : Tim Redaksi