jpnn.com, CIANJUR - Polisi masih menyelidiki insiden tabrak lari di Jalan Raya Puncak pada Rabu (12/7) yang menewaskan seorang perempuan, Cucu (53).
Penyidik Polres Cianjur, Jawa Barat menyelidiki kasus itu dengan mengidentifikasi kendaraan pelaku melalui CCTV yang terpasang di sepanjang jalur tersebut.
BACA JUGA: HS Tewas Dibacok Secara Sadis, Ini Para Pelakunya
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur Iptu Hadi Kurniawan mengaku sudah meminta keterangan dari empat orang saksi yang sempat melihat kendaraan yang menabrak korban.
"Kami akan memastikan jenis dan merek serta nomor polisi kendaraan yang menabrak korban, karena keterangan dari empat orang saksi, tidak melihat jelas merek dan nomor polisinya," ucap Hadi di Cianjur, Senin (17/7).
BACA JUGA: Pernyataan Kiai Said soal Ponpes Al Zaytun, Ada Kata Radikal
Saksi yang diperiksa terdiri dari warga sekitar, penjual bubur, dan sopir angkutan kota.
Saksi ada yang menyebut mobil penabrak korban merek Honda Brio, namun ada yang menyebut Agya atau Alya, tetapi untuk warna mobil keterangannya sama, yakni merah.
BACA JUGA: Pencabulan Santriwati di Jember, Kiai FM Dituntut Hukuman Penjara Sebegini
Oleh karena itu, pihaknya membuka rekaman CCTV di lokasi kejadian yang juga tidak terlihat begitu jelas karena minim penerangan, sehingga tidak terlihat jelas nopol kendaraan/.
Akan tetapi, untuk penyelidikan dan pengembangan pihaknya akan membuka sejumlah rekaman CCTV di sepanjang jalur Puncak-Cianjur.
"Kami akan menyelidiki melalui CCTV lainnya yang terpasang di jalur Puncak sampai Cianjur, dengan harapan segera teridentifikasi dan pelaku dapat segera ditangkap," tuturnya.
Sebelumnya, Cucu (53) warga Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, tewas ditempat setelah menjadi korban tabrak lari mobil berwarna merah di Jalan Raya Puncak.
Sementara sopir pelaku tabrak lari kabur ke arah Cianjur sebagaimana diungkap beberapa orang saksi.
"Kami akan ungkap secepatnya dengan mencari keterangan dari saksi lainnya dan membuka rekaman CCTV di lokasi berbeda yang dilalui mobil yang menabrak korban," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam