MEDAN--Aksi penganiayaan dan kekerasan seksual terjadi di Lapas SibolgaSeorang tahanan anak menjadi korban penyiksaan dan sodomi oleh tiga teman satu selnya
BACA JUGA: Oknum Polisi Gelar Pesta Sabu
Hal ini terungkap setelah korban yang tak kuasa lagi menahan sakit menceritakannya kepada pihak keluargaBACA JUGA: TKW Hamil Selundupkan Sabu
Sementara ketiga pelaku, masing-masing RS (16) warga Rawang, Sibolga, merupakan tahanan kasus pemerasan, RA (15) warga Pandan, napi kasus narkoba yang divonis 1,6 tahun, dan ZRA (15) juga warga Pandan, napi kasus pencabulan yang divonis 3 tahun penjara.
Menurut ayah korban, MP (42), yang ditemui di depan Lapas Sibolga, Jumat (30/12), peristiwa penganiayaan terhadap anak bungsunya tersebut sudah terjadi sejak dua minggu lalu
"Menurut pengakuan anak saya, dirinya disiksa para pelaku dengan cara disulut api rokok
BACA JUGA: Ngamuk di Kantor Polisi, Ngaku Dihamili Anggota
Saya lihat tubuhnya memang banyak bekas luka bakarTerus tiap malam selama seminggu anak saya dipaksa oral seks dan disodomi secara bergantian oleh ketiga pelakuMacam wanita diperkosalah katanya," ujar MP dengan wajah kusut.Mendengar pengakuan tersebut, MP yang mengaku sedang menjenguk anaknya, langsung emosi dan hendak menyerang ketiga pelakuNamun hal itu dicegah petugas lapas dan kemudian dirinya diusir keluar
"Orangtua mana yang tak marah mendengar anaknya diperlakukan seperti ituEmosi saya langsung timbul mendengarnya, namun saya diusir," terang ayah korban sembari mengaku anaknya tersebut ditangkap polisi bukan karena mencuri, namun meminjam sepedamotor temannya selama satu harian.
Sementara menurut sepupu korban, Abdul Baid Pohan, kasus penganiayaan yang dialami korban sudah dilaporkan pihaknya ke petugas lapas sejak dua minggu laluNamun hal itu tidak ditanggapi dan korban tetap dibiarkan satu sel dengan para pelaku.
"Itu yang kami kesalkanKalau dipindahkan sejak kami laporkan itu, mungkin kasus sodomi dan oral seks ini tak terjadiKami akan laporkan kasus ini kepada DPRD Tapteng dan pihak yang berwajib," kata pria yang juga pengurus DPD KNPI Tapteng ini.
Terpisah, Kalapas Sibolga, Thomas Barajanan, membenarkan terjadinya kasus kekerasan fisik dan kekerasan seksual di lapas yang dipimpinnya ituNamun kalapas membantah kalau peristiwa itu terjadi berulang-ulang."Peristiwa itu memang terjadi, para pelaku pun mengakuinyaTapi tidak berulang-ulangUntuk membuktikannya kita sudah laporkan hal ini ke Mapolsek Pandan," bilang Kalapas yang didampingi KPLP, K Napitupulu saat menggelar konfrensi pers.
K Napitupulu juga membantah kalau keluarga korban telah melaporkan kasus penganiayaan itu kepada pihaknya sejak dua minggu lalu"Kasus ini dilaporkan ke kita kemarin, Kamis (29/12)Namun kejadiannya pada Jumat tanggal 23 Desember 2011 malamLaporan itu sudah kita tindak lanjuti dan para pelaku pun mengakui perbuatannya," ujar K Napitupulu sembari mengaku tidak tahu persis kronologis pelecehan seksual yang dialami korban itu.
Sedangkan Kapolsek Pandan, IPTU Edi H Hutauruk yang dikonfirmasi, Jumat (30/12), mengaku pihaknya sudah menerima laporan secara lisan dari pihak lapas terkait peristiwa ituNamun untuk laporan resmi, pihak Polsek sedang menunggu kedatangan keluarga korban.(nasa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Tewas Ditikam
Redaktur : Tim Redaksi