SURABAYA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga punya program mengirim pendidik ke daerah pelosokProgram yang dinamakan Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) itu menjaring 2.700 sarjana pendidikan untuk diterjunkan ke empat provinsi, yakni Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Papua
BACA JUGA: Evaluasi Ulang RSBI
Kemarin (10/12), Mendikbud Mohammad Nuh mengajak sebagian peserta SM-3T untuk bertemu jajaran redaksi Jawa Pos dan JTV di Graha Pena, Surabaya
Sepintas SM-3T mirip dengan program Indonesia Mengajar yang digagas oleh Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan
BACA JUGA: Siswa PAUD Ditarget Naik 75 Persen
Dua program itu memang sama-sama mengirim tenaga pendidik ke daerah terpencilBACA JUGA: 8 Juta Siswa SMA Miskin Terima BOS
Ada 12 perguruan tinggi yang mendukung program tersebut, antara lain Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)"Mereka nanti setahun ditempatkan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal," kata mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.
Dirjen Dikti Djoko Santoso menambahkan, program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama"Mereka kami bekali dengan kemampuan mengajar dan survival," kata Djoko
Sarjana yang mengikuti program itu tersaring melalui seleksi yang cukup ketatAda sekitar 7 ribu sarjana pendidikan yang mendaftar dan hanya 2.700 sarjana yang lolos"Mereka bisa mengajar di SD, SMP, atau SMA, bergantung kebutuhan di daerah yang mereka tempati," tambah Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Kemendikbud Supriadi Rustad.
Selama di daerah penempatan, para sarjana itu mendapatkan honor, biaya hidup setiap bulan, dan asuransiSetelah selesai menjadi pendidik selama satu tahun di daerah tersebut, mereka berhak atas beasiswa pendidikan profesi guru (PPG)Nantinya kemendikbud akan membuat surat edaran ke seluruh kepala daerah untuk memprioritaskan para peserta SM-3T dalam penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) guru.
Budi Santoso, salah seorang peserta SM-3T dari Unesa menyatakan sangat senang bisa ikut dalam program tersebutLulusan jurusan pendidikan jasmani dan kesehatan Unesa itu akan ditempatkan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur"Saya bisa belajar banyak di sana nanti," ujar pria asal Pacitan itu(lum/tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp1,8 Triliun untuk Naikkan KB jadi TK
Redaktur : Tim Redaksi