jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memiliki Program Quick Win Perhubungan Darat, yang bertujuan untuk Pengentasan Overdimensi dan Overloading (ODOL), program ini mulai dilaksanakan sejak 2017 sampai dengan saat ini.
Salah satunya Pengoperasian jembatan timbang dengan bekerjasama dengan pihak ketiga.
BACA JUGA: Jembatan Timbang Ajibarang Resmi Beroperasi
"Tahun ini 48 Jembatan Timbang sudah dioperasikan, pada 2019 direncanakan akan beroperasi 92 Jembatan Timbang," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi.
"Kami berupaya Jembatan Timbang ini transparan, akuntable, dan bisa dipercaya oleh masyarakat.Jangan sampai Jembatan Timbang menjadi sarana untuk pungli," imbuh Budi.
BACA JUGA: Penyebab Kecelakaan Bus di Sukabumi Masih Diselidik
Nantinya kata Budi, jembatan Timbang ini akan di dampingi oleh pihak swasta yaitu Surveyor Indonesia, untuk mengantisipasi pungli.
"Dan jika ada pelanggaran akan dilakukan e-tilang, jadi tidak ada lagi transaksi yang cash di jembatan timbang," lanjutnya.
BACA JUGA: Dirjen Hubdat Bakal Kumpulkan Operator Transportasi
Budi juga meminta pihak Kepolisian agar dapat mendukung pengawasan Jembatan Timbang di lapangan.
"Kami butuh backup dari Kepolisian, khususnya di Polsek Ajibarang, banyak kasus terjadi pengemudi tidak membawa buku KIR hanya ada SIM dan STNK. Pada kasus seperti ini diperlukan petugas kepolisian untuk melakukan penilangan," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berantas Pungli Jembatan Timbang, Menhub Gandeng KemenPuPR
Redaktur & Reporter : Yessy