Tahun Ini DKI Konsentrasi pada TPST

Kamis, 15 Juli 2010 – 13:07 WIB
JAKARTA - Program penanggulangan sampah pada tahun 2010 diharapkan fokus pada pengembangan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi dan pembangunan TPST Ciangir, Kabupaten TangerangSehingga, secara bertahap persoalan penanggulangan sampah bisa diselesaikan.

Pada 2009, volume sampah di ibu kota mencapai 6.500 ton per hari

BACA JUGA: Pusat Bisnis Jalur MRT Akan Bergairah

Sedangkan pada 2010 bertambah menjadi 6.525 ton per hari
Ditambah lagi dengan sampah yang berada di aliran sungai sebanyak 300 kubik per hari

BACA JUGA: Geram Atribut Cawalkot di Instansi Pemerintahan

“Ini persoalan serius
Makanya, diharapkan dua TPST itu menjadi pondasi bagi penanggulangan sampah

BACA JUGA: Polisi Gerebek Judi Online di Apartemen

Selain itu, sejumlah program penanganan sampah di lingkungan penduduk juga berjalan untuk mengimbanginya,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI, Zainudin.

Kenaikan volume sampah yang dihasilkan masyarakat itu, kata Zainudin, perlu diwaspadai oleh semua pihakBila tidak diiringi dengan peranan masyarakat, maka penangulangan sampah di Jakarta sulit diatasi“Pemilahan sampah bisa dilakukan pada tahap rumah tanggaIni akan sangat membantu,” imbuhnya

Pemilahan sampah oleh rumah tangga menjadi tiga bagian, seperti sampah organik, non organik dan limbah B3 (baterai bekas, accu bekas, kemasan pembasmi serangga) merupakan tindakan yang tepat membantu penanggulangan sampahSelanjutnya dengan melaksanakan program 3R (reduce, reuse, recycle) akan mengurangi volume sampah hingga 500 ton per hari

Karena itu, sambung Zainudin, Dinas Kebersihan DKI Jakarta harus fokus terhadap penyelesaian program-program yang kini tengah berjalanPencapaian target akan berdampak positif bagi penanganan sampah yang dihasilkan masyarakat Jakarta“Jangan hilang konsentrasi lantaran masalah-masalah lain yang bukan kepentingan masyarakatApa jadinya kalau sampah terbengkaliDalam seminggu saja tak terangkut, ibu kota jadi gak karuan,” tutur Zainudin.

Guna memperlancar pelaksanaan program di Dinas Kebersihan DKI, tambah politisi asal Partai Golkar itu, dewan telah menghilangkan anggaran untuk bahan bakar minyak (BBM) truk pengakut sampahSelama ini, keberadaan anggaran rentan menimbulkan masalah“Kita ganti dengan program swastanisasiBentuk perjanjian kerja sama (PKS) join truck dengan pihak swasta.

 Sehingga dinas tak perlu memikirkan pelaksanaan pengadaan bahan bakar lagi,” tandas Zainudin.  Sistem PKS dalam pengangkutan sampah merupakan salah satu upaya menciptakan birkroasi yang bersih dari penyimpangan anggaran“Kalaupun ada ketidakberesan, maka dinas bisa menuntut pihak swasta sesuai dengan perjanjian tersebutIni bagian dari memperkecil peluang adanya permainan dalam pengadaan bahan bakar,” pungkasnya(rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Ribu KK Penghuni Waduk Pluit Bakal Digusur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler