Tahun Ini Masuk SMK Harus Ikuti TPA dan Tes Fisik

Selasa, 16 Mei 2017 – 00:23 WIB
Siswa-siswi SMK siap melakukan praktik kerja. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Mulai tahun ini, penerimaan siswa baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya mengandalkan nilai hasil ujian nasional (UN) saja. Namun, harus melewati tahapan seleksi, yang akan diterapkan di 132 SMK se-Kalimantan Tengah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Gazali Rahman mengatakan, sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, mau tidak mau pihaknya membuat Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kesehatan dan Tes Fisik.

BACA JUGA: Kemendikbud Siapkan Dua Regulasi Terbaru untuk Tahun Ajaran Baru

“Memang masih belum ada petunjuk dari pusat. Namun, jika sesuai dengan Inpres maka akan dilakukan,” ungkapnya, seperti diberitakan Kalteng Post (Jawa Pos Group).

Menurutnya, TPA tersebut dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan akademik calon siswa SMK tentang kejuruan yang akan diambilnya.

BACA JUGA: Ini SMK Keren, Punya Lahan Agrowisata

“Misalnya teknik mesin, maka (calon siswa) harus mengetahui hal-hal dasar tentang permesinan,” ucapnya.

Dikatakan, tes tersebut sebagai salah satu tolok ukur, agar calon siswa yang mengikuti tes memilih jalur yang tepat sesuai potensinya.

BACA JUGA: Wouw! Pengangguran Terbanyak Lulusan SMK dan Sarjana

Terlebih lagi, masuk SMK juga harus memandang potensi suatu daerah serta mitra kerja yakni perusahaan yang akan menampung lulusan SMK nantinya.

Di sisi lain, jelas Gazali, terkait tes fisik dan kesehatan tersebut, murni dilakukan untuk ‘menyelamatkan’ calon siswa.

Pihaknya tidak menginginkan calon siswa yang memiliki riwayat sakit atau ketahanan fisiknya kurang bagus, malah masuk permesinan yang memerlukan tenaga ekstra.

“Untuk itulah pentingnya tes fisik dan kesehatan. Ini juga dilakukan untuk mereka,” bebernya.

Pria berkacamata ini menerangkan, ketika sudah diberikan petunjuk oleh pusat, maka pihaknya akan siap melaksanakan hal tersebut. Terlebih lagi, tahapan tes itu merupakan instruksi presiden.

Selain lebih fokus terhadap jalur seleksi di SMK, agar tidak merasa kesulitan melalui tahapan seleksi, pihaknya menekankan pentingnya calon siswa menyiapkan diri.

Bukan hanya karena SMK memiliki kejuruan khusus, melainkan agar lebih memaksimalkan peluang kerja di Kalteng. Ini diyakininya dengan kemampuan yang dimiliki lulusan atau alumnI SMK nantinya.

Terkait zonasi atau wilayah calon siswa dan sekolah yang dituju, jika ada pihak luar kabupaten / kota dan Kalteng yang ingin masuk di SMK, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Hanya saja, pihaknya mengimbau agar calon siswa lebih memilih SMK di daerahnya masing-masing.

“Jika memang ada, tidak masalah. Hanya saja, kalau masih ada SMK di sana, yang di sana terlebih dahulu diprioritaskan,” ucapnya. (ami/c3/abe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Tahun, Targetkan 355 Perusahaan Gandeng 1.755 SMK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler