Tak Ada Ambulans, Bayi Iqbal Meninggal Saat Dibawa dengan Motor

Rabu, 15 Mei 2019 – 16:31 WIB
Ilustrasi bayi. Foto : JPG

jpnn.com, SIDOARJO - Bambang Hidayat kehilangan anak bungsunya yang masih bayi, Muhammad Iqbal Abdurrazaq beberapa waktu lalu.

Meski sudah ikhlas, dia mengaku kecewa dengan pelayanan Puskesmas Sedati, Sidoarjo, Jatim.

BACA JUGA: Waspada ! Sudah 27 Bayi Meninggal Saat Baru Lahir

''Semula, anak saya mengalami demam tinggi dan sesak napas,'' katanya saat diwawancarai.

Pada pukul 05.00, warga Desa Pepe tersebut berinisiatif membawa Iqbal ke UGD Puskesmas Sedati. Bayi 5 bulan itu digendong Parsih Muryawati, istrinya.

BACA JUGA: Tahun Ini, Sudah 1.058 Bayi yang Meninggal

BACA JUGA : Waspada ! Sudah 27 Bayi Meninggal Saat Baru Lahir

Setiba di sarana kesehatan tersebut, petugas sempat memasang slang oksigen. Lalu, bayi itu diberi obat turun panas melalui dubur. Bambang sempat meminta masker oksigen untuk bayi.

BACA JUGA: Program Puskesmas 24 Jam, Dinas Kesehatan Buka Lowongan Kerja

''Katanya tidak punya. Saya juga disarankan membawa Iqbal ke RSUD Sidoarjo,'' paparnya.

Saat ditanya tentang ambulans, petugas puskesmas menyatakan tidak ada. Khawatir dengan kondisi sang bayi, dia lantas mengendarai motor bersama istri menuju rumah sakit.

''Sesampai di RS, dokter menyatakan anak saya sudah tidak selamat sekitar pukul 06.30,'' ucapnya pelan.

BACA JUGA : Kisah Pilu Bu Guru TK, Kaki Diamputasi, Bayi Meninggal

Menurut dia, tak semua puskesmas memiliki pelayanan unit gawat darurat (UGD) 24 jam. Karena di Puskesmas Sedati ada UGD, dia mengira, Iqbal bakal mendapatkan penanganan yang cepat dan optimal.

Ternyata, hanya ada dua perawat yang berjaga di UGD. ''Saya pikir ada dokter umumnya. Ternyata belum ada,'' ujarnya.

Dia berharap kematian anak keenamnya tersebut mendapatkan rida di sisi Allah. Bambang sekeluarga berusaha tabah dan ikhlas. Dia berharap pihak puskesmas memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

BACA JUGA : Ibu dan Bayi Meninggal, RSUD Diduga Lalai

Kejadian itu menjadi sorotan anggota DPRD Sidoarjo. Salah satunya Ketua komisi D Usman. Dia bersama beberapa anggota dewan lain berkunjung ke Puskesmas Sedati kemarin.

Mereka bertemu Kepala Puskesmas Sedati drg Fauzi Bassalamah. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan.

Di antaranya, perlu ada evaluasi kinerja karyawan. ''Kalau kinerjanya buruk, berarti tidak siap bekerja. Laporkan ke dinas. Minta ganti. Cari yang siap saja,'' tegasnya.

Setelah ditinjau, lanjut dia, kebutuhan tenaga medis dan nonmedis belum optimal. Misalnya, sopir ambulans tidak stand by 24 jam.

Tenaga dokter juga kurang. Hanya ada 5-6 dokter. Karena itu, pihak puskesmas harus melakukan pembenahan.

''Perlu disiapkan dokter jaga di UGD,'' ucapnya.

Menurut dia, banyak dokter yang kurang berminat bekerja di puskesmas. Sebab, gaji yang diterima masih minim dari asas kepatutan. Yakni, Rp 2,5 juta per bulan.

Karena itu, perlu ada perubahan masalah gaji tenaga dokter agar sesuai strata pendidikannya. ''Kita akan bahas ini,'' janjinya.

Selain evaluasi kinerja karyawan, dia menyarankan pihak puskesmas berkomunikasi dengan keluarga pasien.

''Harus selesai masalahnya. Karena ini akan berpengaruh pada pelayanan ke depan,'' lanjutnya.

Kepala Puskesmas Sedati menyatakan, segala rekomendasi yang diberikan dewan akan ditindaklanjuti, terutama pendekatan dengan keluarga pasien. Dia bakal menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Terkait pelayanan, dia akan meminta rekomendasi dinas untuk dapat menambah dokter yang siap berjaga di IGD. ''Kami bakal berbenah,'' ujarnya.

Terkait kasus yang dialami Bambang, Fauzi menampik saat disinggung tidak adanya masker ukuran bayi.

Menurut dia, masker tersebut ada. Nah, selama berobat, petugas sudah melakukan penanganan cepat dengan pemberian bantuan oksigen dan obat penurun panas.

''Suhunya turun menjadi 39 derajat Celsius,'' katanya. Kemudian, bayi itu dirujuk ke RSUD Sidoarjo. ''Suratnya belum diberikan karena harus ada persetujuan keluarga dulu. Nah, mereka pulang, tapi tidak balik-balik lagi ke sini,'' tambahnya. (oby/c13/ai/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RSUD Kewalahan, Pasien Rujukan Menumpuk di IGD


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler