Tak Berubah, Fokus BRI Tetap UMKM

Kontribusi Kredit UMKM 81 Persen dari Rp 249,1 Triliun

Kamis, 30 Juni 2011 – 10:36 WIB
SURABAYA - Konsentrasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tahun ini tidak berubahBank yang banyak bermain di daerah pedesaan dan mulai merambah kota tersebut masih fokus ke sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah)

BACA JUGA: SPP Bangun Jaringan Gas Cepu-Semarang

Usaha ini banyak tumbuh di daerah urban.

Direktur Bisnis Komersial BRI Sulaiman Arif Arianto mengatakan sampai kuartal pertama 2011 penyaluran total kredit bank pelat merah itu mencapai Rp 249,1 triliun
Kontribusi sektor UMKM adalah 81 persen

BACA JUGA: Secara Teknikal, IHSG Cenderung Menguat

"Fokus kami masih tetap ke UMKM
Pihak manajemen sudah menetapkan 80 persen kredit ke sektor tersebut

BACA JUGA: Gunakan Gas, PLTGU Tambak Lorok Hemat Rp2,9 T

Sekarang, malah lebih," ujarnya.

Untuk tahun ini, BRI memproyeksikan pertumbuhan kredit minimal 20 persenPosisi akhir 2010 adalah Rp 246 triliun.  Sulaiman menambahkan salah satu usaha mencapai target akhir tahun adalah berusaha menekan margin bunga bersih (net interest margin/NIM)BRI menekan NIM di bawah 10 persen sesuai arahan Bank Indonesia (BI)Hingga kuartal I/2011, bank pelat merah ini berhasil menurunkan NIM 1,1 persen menjadi 9,67 persen dibanding posisi akhir tahun lalu.

"Akhir tahun lalu, posisi NIM kami masih berada di kisaran 10,77 persenKami berusaha terus menekan sampai 9 persenIni untuk memberikan kemudahan pembiayaan bagi UMKM," kata Sulaiman.

Dikatakan Sulaiman lagi, pada dasarnya NIM memang dibebankan pada bunga kredit, sehingga membuat bunga kredit menjadi tinggiAgar bank tidak mengalami kerugian karena NIM-nya tergerusBank harus memperbanyak volume debitur melalui pertambahan jumlah kantor cabang"Per Desember 2010 kantor cabang BRI hanya mencapai 6.998 unit, sedangkan per Maret 2011 sudah mencapai 7.043 unit," paparnya.

Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI pada kuartal I/2011 tercatat Rp 290,5 triliun yang mayoritas berasal dari dana murah (tabungan dan giro)Untuk posisi 2010 mencapai Rp 328 triliunProyeksi pertumbuhan tahun ini adalah 15 persen"Untuk DPK, dana masyarakat mengalami peningkatan signifikan, sementara dana pemerintah menurun," ujarnya.

Ini juga ditunjang dengan  automatic teller machine/ATM sebanyak 6.483 unitElectronic Data Capture/EDC sebanyak 14.381 unit dan cash deposit machine sebanyak 71 unitTujuannya tak lain memudahkan nasabah bertransaksi sehingga laba pun bisa dimaksimalkan, mengingat tahun ini target laba dinaikkan sebsar 51,58 persen menjadi  Rp 3,26 triliun(dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya Air Rajut Rute ke Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler