Gunakan Gas, PLTGU Tambak Lorok Hemat Rp2,9 T

Rabu, 29 Juni 2011 – 20:11 WIB

JAKARTA-  Pada pertengahan 2013, PLTGU Tambak Lorok milik PT PLN (Persero) akan mendapat pasokan gas sebesar 50 MMSCFD dari Blok Gundih, Jawa Tengah, milik  PT Sumber Petrindo Perkasa (SPP)Hal ini setelah adanya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) PT SPP dengan PT Indonesia Power (anak perusahaan PLN)  dengan periode penyaluran gas selama 15 tahun untuk volume sebesar 50 MMSCFD.

Dengan menggunakan bahan bakar gas sebesar 50 MMSCFD  itu  nantinya PT PLN bisa melakukan penghematan subsidi negara hingga US$ 348 atau setara Rp 2,9 triliun  per tahun, jika dibandingan bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini digunakan untuk menggerakan pembangkit tersebut.

"Dengan digantinya minyak ke gas nanti untuk PLTGU Tambak Lorok, penghematan yang bisa dilakukan PLN mencapai Rp

BACA JUGA: Sriwijaya Air Rajut Rute ke Papua

2,9 Triliun per tahun
Jadi kalau 15 tahun, maka total penghematan subsidi negara yang berhasil diselamatkan  mencapai Rp 44 Triliun," ungkap Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN, Rabu (29/6).

Disebutkan, bila pada tahun ketiga volume gas ini bisa meningkat dari 50 MMSCFD menjadi 180 MMSCFD, maka potensi penghematan subsidi negara akan semakin besar lagi, yakni mencapai Rp 10,6 Triliun per tahun.

Selain itu, lanjutnya, penghematan juga berdampak pada perbaikan kondisi lingkungan akibati penggunaan gas alam yang bersih dan ramah lingkungan

BACA JUGA: Telkomsel Perbesar Upaya Efisiensi

Gas ini nantinya dialirkan melalui pipa gas dengan diameter 20 inchi dengan panjang pipa sekitar 140 Km dari Blok Gundih, Cepu ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang
Pipa tersebut akan ditanam secara parallel di bahu jalur rel kereta api.

Bambang menjelaskan, dengan memanfaatkan gas alam sebagai sumber energi pengganti BBM ini, pemerintah Indonesia dapat memenuhi strategi pemanfaatan energi jangka panjang.  "Sehingga akan mengurangi subsidi terhadap produk berbasis minyak secara signifikan, dan akan mengurangi ketergantungan pada harga bahan bakar tinggi," terangnya.

Melalui proyek ini, kata Bambang, pengoperasian PLTGU Tambak Lorok milik PT Indonesia Power akan dioptimalkan untuk mencapai nilai ekonomi yang lebih tinggi dengan beralih sumber energi dari bahan bakar HSD ke gas.

Kebutuhan gas guna mengkonversi pemakaian BBM untuk keseluruhan turbin PLTGU dan PLTU Tambak Lorok adalah sekitar 190 MMSCFD

BACA JUGA: Manajemen Indosiar Kompak Mundur

Karenanya, sebagai pertimbangan engineering proyek, PT SPP telah merancang jaringan pipa untuk dapat menyalurkan gas hingga 200 MMSCFD untuk dapat mengakomodir kebutuhan PLTGU Tambak Lorok serta mengurangi subsidi BBM.

Di samping itu, kata Bambang, proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja di lapangan dan tenaga kerja profesional, sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja di Indonesia terutama di sekitar wilayah Jawa Tengah"Dan tentunya akan di alokasikan anggaran untuk pembangunan fasilitas-fasilitas bagi komunitas masyarakat di sekitar proyek sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan," ujarnya.  (yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Hemat Rp 1,02 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler