Tak Bisa Konvensional Lagi, UMKM Harus Digitalisasi

Jumat, 15 Desember 2017 – 01:50 WIB
Ilustrasi UMKM. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk memajukan bisnisnya.

“UMKM harus mau berubah, tidak bisa memakai cara konvensional lagi kalau mau maju,’’ kata Bahlil, Rabu (12/12).

BACA JUGA: Menteri Puspayoga Dorong UKM Bersinergi dengan Pariwisata

Dia menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan pelatihan kepada UMKM binaannya.

Selain itu, Hipmi menjalin kerja sama dengan Telkom University dan Universitas Indonesia untuk mewujudkan UMKM yang peka terhadap dunia digital.

BACA JUGA: Bank Syariah Mandiri Perkuat Pembiayaan Sektor Riil

’’Dari seluruh anggota Hipmi yang berjumlah 42 ribu di Indonesia, sudah 30–40 persen yang terdigitalisasi. Kami tidak bisa langsung melakukan digitalisasi semuanya karena akses infrastruktur telekomunikasi di daerah butuh proses,’’ jelasnya.

UMKM di Indonesia berkontribusi 50,9 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRD).

BACA JUGA: Siap-Siap, Harbolnas 2017 Tawarkan Diskon Hingga 95 Persen

Karena itu, menurut Bahlil, UMKM merupakan instrumen terpenting untuk membangun perekonomian di tanah air.

Sementara itu, Ketum Hipmi Jatim Mufti Anam menuturkan, tantangan ke depan adalah menghadapi perubahan ekonomi yang makin lama makin berat serta ditunjang dengan era digital.

’’Kami rasa perlu melakukan pembibitan pengusaha muda agar mereka nanti siap bergabung ke ekosistem bisnis yang sudah ada. Di dalam proker kami, ada program Hipmi Pelajar,’’ jelasnya.

Program itu bertujuan mengedukasi generasi milenial sejak bangku sekolah bahwa menjadi pengusaha tidak salah.

Pihaknya akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah negeri dan swasta untuk membentuk Hipmi perguruan tinggi.

Di dalamnya terdapat kegiatan laboratorium kewirausahaan untuk mengikuti pelatihan wirausaha.

Dia juga bakal membuat platform UMKM yang berisi database seluruh pengusaha Hipmi di Jatim.

’’Kelemahan kami selama ini, antaranggota Hipmi tidak mengerti usaha dan skill satu sama lain. Jadi, database ini bermanfaat bagi teman-teman UMKM yang sedang membangun bisnis untuk kerja sama dengan mereka,’’ terangnya. (car/c14/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal Awal Rp 1 Juta, Eka Kini Punya Rumah Produksi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler