Tak Didengar Duterte, Pensiunan Jenderal Pilih Mundur

Rabu, 08 November 2017 – 22:08 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: Reuters

jpnn.com, MANILA - Dionisio Santiago tidak lagi menjabat chairman Dangerous Drugs Board (DDB). Kemarin, Selasa (7/11), pensiunan jenderal Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) itu mengundurkan diri setelah lima bulan menjabat. Gara-garanya, dia berbeda pendapat dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte soal panti rehabilitasi narkoba.

Dalam jumpa pers, Santiago menyatakan telah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Duterte.

BACA JUGA: 16 Bulan Rodrigo Duterte jadi Presiden, Aman tapi Mencekam

’’Aturan nomor satu berbunyi, ’Bos selalu benar’. Jika menurut Anda, bos tidak benar, selalulah kembali ke aturan nomor satu,’’ paparnya kepada Radyo Inquirer (stasiun radio milik jaringan media Inquirer). Meski baru menjabat pada Juni, dia merasa tidak menyesal harus lengser.

Karena makin banyaknya penjahat narkoba yang tertangkap, tahun lalu pemerintah membangun panti rehabilitasi narkoba di Nueva Ecija. Panti rehabilitasi narkoba yang seluruh biaya pembangunannya ditanggung salah seorang pebisnis kaya raya asal Tiongkok tersebut berkapasitas 10 ribu tempat tidur.

BACA JUGA: Maute Tamat, Duterte Malah Ketakutan

’’Pemerintah salah perhitungan. Daripada pemerintah membangun pusat rehabilitasi besar-besaran seperti itu, alangkah lebih baiknya jika dana yang ada digunakan untuk mendanai program rehabilitasi sosial saja,’’ tutur Santiago.

Begitu komentar miring itu sampai ke telinga Duterte, Santiago lantas dipanggil ke Istana Malacanang. Dia menghadap pada Minggu (5/11). Salvador Medialdea, sekretaris eksekutif pemerintah yang juga dipercaya sebagai tangan kanan presiden, menyampaikan teguran Duterte secara langsung kepada Santiago.

BACA JUGA: Duterte Larang Polisi dan Tentara Ikut Membasmi Narkoba

’’Medialdea bertemu dengan Santiago kemarin lusa (Minggu). Santiago lantas menyampaikan surat pengunduran dirinya yang hanya terdiri atas dua kalimat kemarin (Senin),’’ terang Arlyn dela Cruz, reporter Radyo Inquirer, kemarin. (Reuters/inquirer/hep/c14/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Bandingkan Elektabilitas Jokowi dengan Putin & Duterte


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler