BOGOR--Indonesia telah menyusun mimpi di bidang ekonomi tahun 2025Bahkan pencapaian visi untuk 100 tahun kemerdekaan atau 2045 pun telah disiapkan
BACA JUGA: Gagal Panen Mengancam, Pendampingan Disiapkan
Masterplan semua mimpi inilah yang dirapatkerjakan bersama dengan seluruh jajaran pemerintah, non pemerintah, BUMN dan seluruh Gubernur se-Indonesia, Senin (21/2) di Istana Bogor.Dengan mengambil tema Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI), pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi utama
"Visi 2025 kita juga sudah jelas
BACA JUGA: Masuki Panen, Harga Beras Turun
Semua hambatan dan halangan akan kita petakanBACA JUGA: Penerapan Bea Masuk Film Sesuai Aturan WTO
Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, jangan ada pihak yang menghambat masuknya investasi," kata Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa.Tahun 2010, tercatat Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia mencapai USD700 miliar dengan pendapatan per kapita USD3.000 atau yang terbesar ke 17 di duniaTahun 2025, ditargetkan PDB Indonesia mencapai USD3,8-4,5 triliun dengan pendapatan perkapita mencapai USD13.000-16.000 atau terbesar ke 12 di duniaTahun 2045, ditargetkan PDB mencapai USD 16,6 triliun dengan prediksi pendapatan per kapita USD46,900 atau diprediksi terbesar ke 7 di dunia.
Untuk mencapai seluruh target tersebut, pemerintah akan membuat Kawasan Ekonomi (KE) terdiri dari KE Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi-Maluku Utara, Bali-Nusa Tenggara dan KE Papua-MalukuNantinya di seluruh kawasan ini akan dikembangkan 18 aktivitas ekonomi utama dengan 8 program prioritas meliputi industri, pertanian, pertambangan, energi, kelautan, pariwisata, telematika dan pengembangan kawasan strategis.
"Semua rapat ini masih belum selesai dan dilanjutkan besokIntinya percepatan dan perluasan dilakukan di 8 sektor dengan 18 fokus utama di 6 koridorKedepan kita tidak mau ekspor bahan mentah saja, tapi tiap daerah harus punya kemampuan berdasarkan kedaerahannya, " kata Hatta.
Untuk realisasi P3EI tersebut, kata Hatta, investasi yang dibutuhkan selama 2011-2015 masih akan dipetakanDiskenariokan, 92 persen berasal dari pihak swasta (domestik,asing dan BUMN) dan 8 persen dari pemerintahDari retret bersama BUMN, telah menyatakan kesiapan investasi hingga Rp838 triliun atau USD 90 miliar.
"Jadi dengan dana itu nantinya BUMN akan fokus pada peta investasi yang sudah kita buat tadiMakanya nanti setiap daerah kita bagi dalam beberapa kelompok, sehingga tahu apa potensi yang mereka punya, butuh dana berapa dan hambatannya apa saja," kata Hatta.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam bahkan dengan tegas menyatakan siap memberikan sanksi mulai dari sanksi administratif bahkan hingga pemecatan, bila ada jajarannya mulai dari pusat hingga daerah menghambat peta yang sudah disusun pemerintah berdasarkan hasil retret ekonomi.
"Kalau Pak Hatta pakai kata sikat, saya pakai kata libasMulai dari BUMN atau Sekda juga masuk tanggungjawab di sayaKalau mereka menghambat program investasi yang sudah disusun, akan saya panggil, turunkan pangkat atau bisa pemecatan," tegas Dipo Alam.
Kalau ada jajaran kabinet dan BUMN mulai dari eselon II atau eselon I yang sekiranya menghambat program, Dipo Alam juga berjanji untuk memberikan sanksiSelama ini seringkali terjadi, rencana yang sudah dimatangkan di level Presiden dan Menteri, justru mental saat berada di level eselon I dan II hingga di tingkatan Bupati dan Walikota.
"Sekarang semua peta pembangunan sudah jelas, termasuk angka kualitatifnya jugaJadi kalau ada yang mengganggu, termasuk juga di level BUMN akan saya panggilUntuk memecat Gubernur atau Bupati mungkin belum bisa, tapi kalau mereka terus terusan menghambat pembangunan untuk rakyat, bukan tidak mungkin kita pertegas saja," kata Dipo Alam.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Diminta Lindungi Pedagang Kali Lima
Redaktur : Tim Redaksi