Tak Kunjung Ada Solusi Atas Pendirian Gereja Ciketing

Presiden Ajak Pemda dan Pemuka Agama Duduk Bersama

Rabu, 15 September 2010 – 06:12 WIB

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak Pemda dan para pemuka agama untuk duduk bersama mencari solusi mengatasi ketegangan dan perselisihan mengenai pendirian tempat ibadah di Ciketing, Bekasi, Jawa BaratPresiden juga menyatakan hukum harus ditegakkan dan tidak memberikan ruang kepada terjadinya kekerasan dengan motif apapun

BACA JUGA: Hary Mangkir, Yusril-Hartono Diperiksa Hari Ini

Apalagi, menyangkut masalah sensitif terkait hubungan antarumat beragama.

"Saya berharap kembali (kepada) para menteri terkait, Gubernur Jawa Barat, Bupati Bekasi, pemuka agama, tentu dari PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia) dan elemen-elemen yang lain, duduk lah bersama dengan jernih, dengan niat yang baik, segera temukan jalan keluar yang baik," kata SBY usai menerima laporan dari Menko Polhukam dan Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

"Apa yang dilakukan oleh kepolisian akan terus dijalankan, ungkap, kemudian proses secara hukum siapa pelaku-pelaku dari kekerasan fisik itu," ujar presiden
Presiden mengaku prihatin dengan terajdinya insiden pensukan jemaat gereja (Huria Kristen Batak Protestan) HKBP di Bekasi, 12 September lalu

BACA JUGA: Pendeta Luspida: Saya Sudah Maafkan Mereka

"Mengapa saya prihatin, karena justru kita harus senantiasa menjaga kerukunan dan hubungan diantara umat beragama dan kita mencegah aksi-aksi kekerasan di masyarakat kita," kata SBY.

SBY mengurai secara garis besar memang ada permasalahan terkait tempat ibadah bagi jemaat HKBP di Bekasi
"Sebenarnya rumah yang dijadikan tempat ibadah agama itu oleh warga di

kompleks perumahan itu, selama 19 tahun telah diberikan, katakanlah, toleransi untuk melakukan ibadah kegiatan agamanya

BACA JUGA: Walikota Bekasi Tawarkan Tiga Solusi

Karena masyarakat berpedoman perumahan tentu bukan tempat ibadah," kata SBY.

Ia mengatakan, selama sembilan belas tahun terakhir, tidak terjadi masalah"Namun demikian ketika jemaat itu makin besar dan kegiatan ibadahnya makin intens,maka warga berpendapat sebaiknya dicarikan tempat lain untuk menjalankan ibadah itu," katanya.

Hingga kini, memang belum ada solusi baik dari pemerintah daerah mapupun pusatHingga akhirnya menimbulkan ketegangan sampai terjadinya insiden penusukan pada Minggu, 12 September lalu"Oleh karena itu, sekali lagi, karena bagi saya ini masalah yang sensitif dan cukup serius, maka semua pihak utamanya jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, perlu mengambil langkah-langkah lanjutan," ujarnya.

Presiden juga meminta Pemda Jawa Barat dan Bekasi untuk melakukan pendekatan dan memfasilitasi upaya mencari solusi"Di negeri ini tidak ada masyarakat atau daerah yang tidak

ada pemimpinnyaMakin ke depan, makin cepat tahu, makin mengerti masalah yang dihadapi oleh masyarakatnyaTampillah dengan sangat serius untuk mengatasi masalah ini," kata SBY.

Usai melapor kepada presiden, Kapolri Bambang Hendarso Danuri mengatakan kepolisian telah menetapkan sembilan tersangka penusukan terhadap jemaat gereja HKBP Ciketing, Bekasi, Asia SihombingKapolri berharap bisa segera mengungkap motif kejahatan tersebut"Setelah nanti dengan tertangkapnya 9 orang ini, dengan yang lainnya tertangkap, sehingga dapat didaalami dari peristiwa yang terjadi pengakuan dan alat bukti baru bisa dilihat ada latar belakang apa," kata Kapolri(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kloter I Berangkat Sehari Lebih Cepat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler