Tak Lulus 100 Persen, Sekolah Ditutup

Kamis, 19 Mei 2011 – 11:12 WIB

JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan penutupan atau penggabungan sekolah di ibu kota yang siswanya tak lulus seratus persenSebab, sekolah tersebut dinilai tak memiliki kapasitas memadai untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar

BACA JUGA: Siswa Pekanbaru Gagal Gara-gara Bahasa Indonesia

Dikhawatirkan, jika terus dipertahankan sekolah semacam ini bisa merugikan siswa dan juga nama baik Pemprov DKI.

"Kami mempertimbangkan penutupan atau penggabungan sekolah yang siswanya tak lulus seratus persen," kata Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, kemarin (18/5).
Menurut Fauzi, ia telah mengetahui pernyataan dari pihak Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terkait lima sekolah yang siswanya tidak lulus 100 persen dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2011 tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 18-21 April 2011


Salah satu dari lima sekolah tersebut, merupakan SMA di DKI Jakarta, yaitu SMA Abadi di Jalan Cupang I No

BACA JUGA: Ratusan Anak Mimika Timur Harapkan Sekolah

16, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara
Akibatnya, SMA Abadi ini terancam ditutup

BACA JUGA: DPR Ingatkan Pihak-Pihak Usakti

"Dinas Pendidikan saat ini terus mempelajari masalah tersebut," ujarnya.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Suradika, membenarkan memang ada satu sekolah di DKI Jakarta yang dinyatakan siswanya tidak lulus 100 persen saat UN SMA 2011“Setelah kami selidiki pernyataan yang dikeluarkan Kemendiknas, ternyata memang benar ada satu sekolah yang seluruh siswanya tidak lulus UN,” terangnya.

Diungkapkannya, sekolah tersebut adalah SMA Abadi yang memiliki siswa kelas III hanya tujuh orang sajaSekolah swasta ini sudah hampir tujuh tahun tidak memperbarui akreditasi sekolah kepada Dinas Pendidikan DKI JakartaSehingga dinyatakan akreditasi pendidikan SMA Abadi mati.

Karena tidak pernah memperbarui akreditasi sekolah, maka SMA Abadi dinyatakan tidak bisa melaksanakan UN di gedung sekolahnyaSebab, sekolah swasta penyelenggara UN harus memiliki akreditasi terbaru yang dikeluarkan Disdik DKIAkibatnya, tujuh orang siswa tersebut melaksanakan UN di SMA negeri terdekat.
“Ketujuh siswa ini dititipkan di SMA negeri terdekat dari sekolah merekaSaya masih menunggu data SMA negeri mana yang menampung mereka melaksanakan UN,” ujarnya.

Menurutnya, ketujuh siswa SMA Abadi ini telah diberikan pembinaan khusus oleh Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Jakarta Utara agar siap menghadapi soal-soal UNNamun sayangnya, seluruh siswa tersebut tidak lulus UN.

Rencananya, ungkap Agus, Disdik DKI akan memanggil ketujuh siswa untuk meminta keterangan dari merekaSelain itu akan memanggil pihak sekolah untuk diminta keterangan terkait jumlah siswa dan pengajar, serta proses kegiatan belajar mengajar di sekolah“Yang paling penting kami akan menanyakan mengapa hampir tujuh tahun tidak pernah memperbarui akreditasi, sehingga akreditasinya matiKami mendapatkan laporan, jumlah siswa sekolah ini sangat sedikit dari tahun ke tahunKalau begitu, kami merencanakan SMA Abadi lebih baik di tutup saja,” jelasnya.

Berdasarkan data pokok pendidikan wilayah Suku Dinas Pendidikan Menengah dan TInggi Kotamadya Jakarta Utara, SMA Abadi memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 20107365Sekolah ini merupakan jenjang Sekolah Menengah Atas dengan status swasta dibawah Kemendiknas.

Sebelumnya, berdasarkan Disdi DKI Jakarta menyatakan sebanyak 99,52 persen siswa SMA dan SMK lulus ujian sebanyak 99,81 persenAngka kelulusan tahun 2011 ini lebih tinggi bila dibandingkan tingkat kelulusan secara nasional yang hanya mencapai 99,22 persen untuk SMA.

Tingkat kelulusan UN di tingkat SMA di DKI Jakarta lebik baik dari rata-rata kelulusan di tingkat nasional yang sebesar 99,22 persenHasil kelulusan UN yang cukup memuaskan juga diraih siswa SMK DKI JakartaSiswa yang lulus mencapai 99,81 persen, di atas angka kelulusan SMA nasional yakni 99,55 persen(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kursi SNMPTN Masih Sisa Lebih 10 Kursi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler