jpnn.com - FAKFAK - Sejumlah massa yang tidak lulus tes CPNS formasi 2013 melancarkan aksi protes dengan mengamuk di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Fakfak, Selasa (12/8) pagi. Dalam aksinya, mereka merusak Kantor BKD yang saat itu dijaga ketat anggota TNI/Polri dan Satpol PP. Saat berunjukrasa, massa juga membawa berbagai alat tajam berupa kayu dan batu.
Kedatangan massa yang jumlahnya sekitar 30 orang di Kantor BKD Fakfak dipimpin oleh Rudy Patiran, putra dari Mahmud Patiran yang juga staf Bappeda Fakfak. Massa secara spontan menggunakan kayu dan batu lalu memecahkan semua kaca-kaca jendela hingga pegawai yang saat itu di dalam kantor berhamburan keluar ruangan. Bukan hanya itu, papan nama kantor juga dirusak.
BACA JUGA: Sehari, Lima Orang Tewas Dibunuh OTK
Saat massa dari anak negeri Fakfak yang tidak lolos CPNS mengamuk, anggota TNI/Polri dan Satpol PP tidak mampu berbuat banyak, hanya bisa melerainya setelah kejadian itu berakhir.
Rudy Patiran sebagai koordinator aksi dalam kesempatan kemarin mengatakan selama ini anak negeri Fakfak selalu dijadikan "kambing hitam", karena tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA: Demi Ketemu Pacar, Honorer Curi Kotak Amal di Masjid
"Kitorang anak negeri ingin jadi tuan di negeri sendiri, bukan kami mengemis di rumah sendiri," ujar Rudy Patiran.
Dalam sebuah aspirasi tertulis yang disampaikan Rudy Petiran menguraikan untuk hasil tes kelulusan CPNS formasi tahun 2013, dari peserta yang lulus sebanyak 244 orang dengan rincian non putra daerah 150 orang, sedangkan putra daerah hanya 94 orang,
BACA JUGA: Jembatan Penghubung Tiga Desa Nyaris Putus
Selanjutnya untuk formasi tenaga honorer dengan kategori K2 untuk non Papua sebanyak 240 orang, sedangkan anak negeri Fakfak sebanyak 113 orang. Karena itu, massa meminta bupati dan pihak terkait meninjau ulang hasil tersebut. Jika tidak, maka massa mengancam akan memalang Kantor Bupati Fakfak yang baru dibangun serta RSUD Fakfak.
Setelah demo di depan Kantor BKD Fakfak, massa lebih lanjut datang ke rumah negara bupati Fakfak, tepatnya di panggung terbuka sambil menunggu pejabat untuk menemuinya. Tak lama kemudian Wakil Bupati Fakfak Drs Donatus Nimbitkendik, Ketua DPRD Fakfak Moh.Sunardi,SE, dan Kapolres Fakfak AKBP Muh.Yusuf Th, SH MH menemui massa.
Di hadapan massa, Kapolres mengatakan, aksi pengrusakan Kantor BKD tidak ditolelir. Karena itu aksi itu mempunyai dampak hukum.
"Apa untungnya merusak Kantor BKD. Akibat hukum dari perbuatan pengrusakan tersebut akan menjerat mereka yang melakukan pengrusakan," ujar Kapolres Fakfak, dengan nada kesal kepada massa.
Kapolres mengatakan, pengrusakan Kantor BKD akan tetap diusut pelakunya untuk diproses hukum.
"Pengrusakan Kantor BKD tidak ada toleransi, mau merah atau putih kami akan tetap memproses kasus pengrusakan ini," ÃÂtegas kapolres.
Salah satu pendemo mengatakan, aksi pengrusakan yang dilakukan peserta tes CPNS yang tidak lulus ini merupakan akumulasi dari sebuah ketidakadilan. Pasalnya dalam tes CPNS, ada peserta tes CPNS yang baru datang dua hari dari luar Papua atau dari luar Fakfak sekali mengikuti tes dapat lulus dalam tes CPNS baik untuk umum maupun K2.(ret/ric)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penipuan Bisnis MLM Jerat Guru SMP ke Penjara
Redaktur : Tim Redaksi