Tak Mampu Sewa Ambulans, Bapak Sembunyiin Jasad Anaknya dalam Tas

Sabtu, 15 April 2017 – 20:36 WIB
Bayi. Foto: Pixabay

jpnn.com, BENGKULU - Akibat keterbatasan ekonomi, Aspen Ekwandi, 39, warga Desa Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur, Bengkulu, menyembunyikan jasad bayinya ke dalam tas dan membawanya pulang.

Mirisnya lagi, Aspen harus naik kendaraan umum saat pulang dari rumah sakit sambil menyembunyikan jasad bayi, karena dia tak mampu menyewa ambulans.

BACA JUGA: Sesosok Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Kali Pesanggrahan

Perangkat Desa Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur, terpaksa membungkus jasad bayinya dengan menggunakan tas.

Aspan tidak sanggup membayar uang jasa mobil ambulance untuk membawa jasad bayinya yang meninggal di RSUD M Yunus Bengkulu.

BACA JUGA: Catut Nama Saya Minta Proyek, Laporkan ke Polisi

Seperti dilansir Rakyat Bengkulu, peristiwa bermula saat istri Aspen yaitu Sri Sulismi, 37, datang ke RSUD Kaur hendak melahirkan.

Setibanya di RSUD Kaur Sri melahirkan secara cesar. Kelahiran putri keempat mereka ternyata mengalami kelainan di bagian kepala yang membesar (hydroschepalus).

BACA JUGA: Ketahuan BPK, Gaji Ratusan PNS Ini Dipotong Sebegini

Saat itu Aspen dan keluarga langsung merujuk bayinya ke RSUD M Yunus Bengkulu. Sementara Sri masih terbaring di RSUD Kaur untuk mendapatkan perawatan. Setelah satu hari berada di RSUD M Yunus, putri Aspen meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.

Pada Jumat (7/4) malam, jasad bayi malang tersebut rencananya hendak dibawa pulang ke Lungkang Kule. Namun karena biaya sewa mobil ambulance cukup mahal mencapai Rp 3,2 juta, Aspen tak sanggup.

Aspen saat itu tidak mempunyai uang, sementara pihak RSUD M Yunus tidak ingin mengantar jasad bayi mereka ke Lungkang Kule. Saat itulah Aspen nekat membawa jasad bayinya dengan menggunakan tas pakaian hingga ke Bengkulu Selatan menggunakan mobil travel.

Kades Sinar Bulan Ujang Radiosaili membenarkan informasi ada warganya yang terpaksa membawa jasad bayinya yang meninggal dengan menggunakan tas.

Hal ini baru di ketahui Ujang dan warga Jumat (14/4) kemarin setelah ada wartawan dan bagian Humas Pemkab Kaur melakukan konfirmasi langsung ke dirinya.

Ujang membenarkan Aspen membawa jasad bayi perempuannya dari Bengkulu ke Manna Bengkulu Selatan dengan menggunakan tas. Sementara dari Manna ke Lungkang Kule Aspen naik mobil Pusling milik Pemkab Kaur hingga sampai ke rumahnya. Sehingga warga banyak tidak mengetahui kalau Aspen membawa bayinya dengan tas hingga ke Manna.

“Saya juga baru tahu informasinya dan setelah saya konfirmasi langsung kemarin ternyata benar anaknya dibawa pakai tas karena tidak mampu sewa ambulans.

“Namun hanya sampai Manna anaknya naik travel, dari Manna ke Lungkang Kule sudah menggunakan ambulans keliling. Kami kira ambulans yang datang malam itu dari Bengkulu. Bahkan malam itu juga jasad bayi malang itu langsung kita kuburkan di Sinar Bulan,” ungkap Ujang Radiosaili kemarin.

Saat ini menurut keterangan Ujang, kondisi Sri istri Aspen sudah membaik namun belum bisa bekerja. Aspen dan Sri dikarunia empat orang anak, dua diantaranya sudah meninggal dunia termasuk yang baru dilahirkan.

Ujang mengaku kemarin mendapat informasi Gubernur Bengkulu akan langsung ke Lungkang Kule terkait dengan berita ini. Kendati demikian Kades Sinar Bulan tersebut belum dapat memastikan kapan gubernur tiba di Lungkang Kule.

“Karena berita ini, infonya gubernur akan turun ke Lungkang Kule. Kapan saya belum pasti. Karena wilayah kita ini susah sinyal, sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan baik,” pungkas Ujang yang berhasil dihubungi RB tadi malam.

Terpisah Kabag Humas Pemkab Kaur, Arjan saat dikonfirmasi mengaku telah mendapat informasi tentang kejadian warga Kaur yang membawa bayinya dengan tas dari RSUD M Yunus.

“Kita sudah dapat informasinya mungkin dalam waktu dekat dari Pemkab Kaur akan turun ke Lungkang Kule melakukan pengecekan langsung. Namun yang pasti itu bukan dari RSUD Kaur,” kata Arjan. (cik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indehoi dengan Selingkuhan, Sekdes Digerebek Warga


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler