Tak Mau Jadi PSK, Calon TKI Lari dari Penampungan

Selasa, 09 Agustus 2011 – 07:17 WIB

BATAM - Imas Maesaroh, 26, wanita asal Cimahi Jawa Barat, kabur dari penampungan dengan mencongkel jendela kamar dan naik ojek minta diantar ke Mapolsek Batam Kota, Senin (8/8) pukul 11.00 WIBIa kabur karena tak mau dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Sintai Tanjunguncang Batam.

"Saya tak mau jadi PSK

BACA JUGA: Bagi-Bagi Sahur, Pemuda Dicelurit Preman

Dari rumah kan katanya mau dipekerjakan di Malaysia sebagai pelayan restoran dengan gaji perbulannya Rp2,5 juta," ujarnya.

Imas mengaku, kemarin malam, Minggu (7/8) malam, dirinya sempat diajak jalan jalan di komplek lokalisasi
Saat diajak jalan dan ditunjukkan, oleh orang yang katanya suruhan Asep, Imas diberitahu bahwa tempat lokalisasi tersebut merupakan lumbung untuk cari duit

BACA JUGA: Tikam Rusuk Kiri, Suami Tewas Ditangan Istri

Sebab, semua orang kapal pasti singgah di lokalisasi itu
Namun pastinya nama tempat tersebut Imas mengaku tak tahu.

Akan dijualnya sebagai PSK itu diketahui Imas setelah empat hari berada di Batam

BACA JUGA: Menagih Utang, Preman Habisi Nyawa Tukang Bubur

Bahkan untuk  berada ditempat penampungan, Imas disekap dalam kamar agar tidak bisa kabur

Imas  datang ke Batam empat hari yang lalu tepatnya, Kamis, (4/8) dari Jakarta melalui agen Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Cemerlang yang berada di kawasan Condet

Sebelum sampai ke Jakarta, Imas yang pernah bekerja selama tujuh tahun di Malaysia pernah kenal dengan orang bernama AsepDari perkenalan itu Imas dijanjikan akan dipekerjakan sebagai pembantu di Malaysia.

"Semua ongkos memang ditanggung pihak PTNamun saya tak mau kalau dipekerjakan seperti itu," kata Imas sambil terisak-isak menangis.

Sementara itu, Kapolsek Batam Kota, Kompol Heryana membenarkan tentang kaburnya TKI asal Jawa Barat dari tempat penampungan karena hendak dijadikan PSK, dan kini pihaknya akan terus menindaklanjuti kasusnya.

"Benar, kita akan menindak lanjuti kasusnya dan mencari keberadaan agen PJTKI ituKorban akan kita pulangkan ke kampung halamannya dengan berkoordinasi dengan pihak keluarga ataupun Dinsos Batam," ujarnya.

Pihak kepolisian sendiri mengaku sedikit mengalami kesulitanSebab, korban tidak tahu dimana disekap selama ini, dan ketika dibawa anggota polisi untuk menunjukan tempat penampungannya, korban juga tak bisa menunjukan"Sumpah pak, saya benar-benar tak tahu," terangnya(gas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gerebek Warung Jamu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler