jpnn.com - BARU-baru ini kelompok gerakan feminis Femen kembali berulah. Dua anggota berdemo dengan menanggalkan pakaian mereka di depan ustaz yang sedang berbicara dalam konferensi Islam di Pontoise, pinggiran Paris, Prancis beberapa waktu lalu. Pemimpin Femen, Inna Shevchenko pun angkat bicara mengapa mereka nekat bugil di depan para Ustaz.
“Sebagai gerakan feminis, kami melihat agama merupakan penindas perempuan,” ujar Inna kepada Telegraph.
BACA JUGA: Tak Seperti Biasanya, Kali Ini ISIS Penggal Kepala Gadis 22 Tahun
Menurutnya, di Spanyol di umat Katolik telah berhasil berkampanye pemerintah untuk membatasi hak-hak perempuan. Nah, hal itu juga terjadi pada agama Islam.
“Kami memiliki sekitar 300 perempuan yang dilatih sebagai aktivis di seluruh dunia. Di belakang mereka kami memiliki banyak anggota lain, pria dan wanita, bekerja pada mengorganisir protes, “ tambahnya.
BACA JUGA: Berita Nggak Penting! Ahmed Mohamed Diduga Menipu, Jam Digital Itu Palsu
Inna Shevcenko membantah bahwa gerakannya merupakan wujud dari Islamophobia. Kata Inna pihaknya akan terus menentang semua lembaga keagamaan yang mencoba menindas perempuan. Tidak hanya Islam. Misalnya Femen cabang Israel. “Kami telah memprotes pria Yahudi religius yang menolak untuk duduk dengan wanita di pesawat,” imbuhnya
Sebelumnya, pekan lalu, dua perempuan yang bertelanjang dada tiba-tiba naik ke panggung acara konferensi tentang Islam di Prancis. Di atas pusarnya terdapat tulisan, “Tidak ada yang membuat saya menyerah.”
BACA JUGA: Gawat! Gara-gara Cicipi Anggur Bersejarah, Presiden Rusia Terancam Hukuman
Keduanya merebut mikrofon dari dua imam yang sedang berceramah. Imam atau ustad yang berbaju dan berkopiah putih itu sedang berbicara mengenai hukum Islam terhadap suami yang memukul istrinya.
Aksi dua perempuan tersebut membuat heboh konferensi yang berlangsung di Pontoise, kota di pinggiran Paris, ibu kota Prancis, itu. Petugas keamanan gedung langsung naik ke panggung dan meminta keduanya turun.
Dua aktivis gerakan feminisme itu menolak. Beberapa petugas akhirnya menyeret paksa mereka ke belakang pangung. Polisi pun menahan keduanya. (Telegraph/Mirror.co.uk/ril)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amerika Serikat Minta Presiden Syria Mundur
Redaktur : Tim Redaksi