Tak Peduli Ancaman, Korut Tetap Luncurkan Roketnya

DK PBB Segera Gelar Pertemuan Darurat

Minggu, 05 April 2009 – 15:41 WIB
DIKERUBUTI - Diplomat khusus pemerintah AS, James P Zumwalt, segera dikerubuti para reporter yang menginginkan komentarnya, begitu sampai di kediaman resmi PM Jepang Taro Aso, pasca berita peluncuran roket Korea Utara, Minggu (5/4) siang. Foto: Shizuo Kambayashi/AP Photo.
SEOUL - Akhirnya hari ini, Minggu (5/4), sekitar pukul 11.30 siang waktu setempat, Korea Utara (Korut) meluncurkan juga roket jarak jauhnyaSebuah aksi yang sebagaimana diberitakan CNN, oleh para pejabat Korea Selatan (Korsel) dan AS khususnya, disebut sebagai "tindakan provokatif".

Meski AS dan Korsel mengkonfirmasi peluncuran roket itu, apa yang sebenarnya dibawanya masihlah belum jelas

BACA JUGA: G-20 Sepakat Kucurkan Dana USD 1 Triliun

Korut sebelumnya telah menegaskan bahwa roket itu (hanya) akan membawa sebuah satelit ke angkasa, namun AS, Korsel dan negara lain khawatir itu bisa jadi sebuah rudal yang membawa persenjataan.

"Dengan  tindakan provokatif ini, Korut telah mengabaikan kewajiban internasionalnya, menolak mengikuti larangan yang sudah jelas, dan lebih jauh mengisolasi negerinya sendiri dari negara-negara lain," ujar Presiden AS Barack Obama dalam pernyataan resminya usai kabar peluncuran.

"Kami akan segera berkonsultasi dengan sekutu kami di kawasan itu, termasuk Jepang dan Korsel, dan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, demi membawa masalah ini ke Dewan (Keamanan)," tambahnya.

"Saya menghimbau Korut untuk patuh sepenuhnya pada Resolusi DK PBB, dan menghentikan tindakan provokatif lanjutan," katanya pula.

DK PBB sendiri telah menjadwalkan sebuah pertemuan Minggu sore ini
Agenda ini dibuat terutama setelah perwakilan Jepang di PBB, Yukio Takasu, mengirim sebuah surat meminta pertemuan darurat guna merespon peluncuran (roket) tersebut.

Seorang juru bicara untuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon, mengatakan bahwa ia (Ki-Moon) "menyesalkan bahwa, bertentangan dengan antipati internasional, Republik Rakyat Demokratik Korea (Korut, Red) tetap saja melaksanakan rencana peluncurannya

BACA JUGA: AS akan Pragmatis untuk Isu Iklim

(Padahal) lantaran rawannya kawasan ini, dan juga kebuntuan interaksi antara pihak-pihak terkait, peluncuran itu (sesungguhnya) tidak kondusif dalam mendukung dialog, perdamaian kawasan dan stabilitas."

Sementara, seorang pejabat senior di pemerintahan Obama mengkonfirmasi bahwa roket tersebut tidak "mengancam" Jepang
Ini juga dibenarkan oleh pihak Jepang.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Takeo Kawamura, menyatakan kepada wartawan pasca berita peluncuran, bahwa (untungnya) militer negara itu tidak terpaksa menyongsong roket apapun, meskipun itu pasti akan dilakukan jika terpaksa.

Dalam pada itu, data awal menunjukkan bahwa dua buah benda, kemungkinan mesin pendorong roket tersebut, telah jatuh di sekitar Jepang - satu di Laut Jepang dan satunya di Samudera Pasifik

BACA JUGA: Didakwa 29.000 Kali, Mantan Nazi Minta Diselamatkan

Kapal-kapal laut Jepang pun langsung bergerak menuju lokasi dilaporkannya kedua benda jatuh tersebut, demi memungutnyaDemikian kata pejabat pemerintahan Jepang.

Walau begitu, Kawamura mengatakan bahwa posisi pemerintahnya cukup jelasYakni bahwa meski itu sekadar sebuah satelit komunikasi, tetap berarti sebuah pelanggaran terhadap Resolusi DK PBB, dan Jepang katanya, secara resmi menentang tindakan itu(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abdullah Badawi Resmi Mundur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler