Meski AS dan Korsel mengkonfirmasi peluncuran roket itu, apa yang sebenarnya dibawanya masihlah belum jelas
BACA JUGA: G-20 Sepakat Kucurkan Dana USD 1 Triliun
Korut sebelumnya telah menegaskan bahwa roket itu (hanya) akan membawa sebuah satelit ke angkasa, namun AS, Korsel dan negara lain khawatir itu bisa jadi sebuah rudal yang membawa persenjataan."Dengan tindakan provokatif ini, Korut telah mengabaikan kewajiban internasionalnya, menolak mengikuti larangan yang sudah jelas, dan lebih jauh mengisolasi negerinya sendiri dari negara-negara lain," ujar Presiden AS Barack Obama dalam pernyataan resminya usai kabar peluncuran.
"Kami akan segera berkonsultasi dengan sekutu kami di kawasan itu, termasuk Jepang dan Korsel, dan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, demi membawa masalah ini ke Dewan (Keamanan)," tambahnya.
"Saya menghimbau Korut untuk patuh sepenuhnya pada Resolusi DK PBB, dan menghentikan tindakan provokatif lanjutan," katanya pula.
DK PBB sendiri telah menjadwalkan sebuah pertemuan Minggu sore ini
Seorang juru bicara untuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon, mengatakan bahwa ia (Ki-Moon) "menyesalkan bahwa, bertentangan dengan antipati internasional, Republik Rakyat Demokratik Korea (Korut, Red) tetap saja melaksanakan rencana peluncurannya
BACA JUGA: AS akan Pragmatis untuk Isu Iklim
(Padahal) lantaran rawannya kawasan ini, dan juga kebuntuan interaksi antara pihak-pihak terkait, peluncuran itu (sesungguhnya) tidak kondusif dalam mendukung dialog, perdamaian kawasan dan stabilitas."Sementara, seorang pejabat senior di pemerintahan Obama mengkonfirmasi bahwa roket tersebut tidak "mengancam" Jepang
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Takeo Kawamura, menyatakan kepada wartawan pasca berita peluncuran, bahwa (untungnya) militer negara itu tidak terpaksa menyongsong roket apapun, meskipun itu pasti akan dilakukan jika terpaksa.
Dalam pada itu, data awal menunjukkan bahwa dua buah benda, kemungkinan mesin pendorong roket tersebut, telah jatuh di sekitar Jepang - satu di Laut Jepang dan satunya di Samudera Pasifik
BACA JUGA: Didakwa 29.000 Kali, Mantan Nazi Minta Diselamatkan
Kapal-kapal laut Jepang pun langsung bergerak menuju lokasi dilaporkannya kedua benda jatuh tersebut, demi memungutnyaDemikian kata pejabat pemerintahan Jepang.Walau begitu, Kawamura mengatakan bahwa posisi pemerintahnya cukup jelasYakni bahwa meski itu sekadar sebuah satelit komunikasi, tetap berarti sebuah pelanggaran terhadap Resolusi DK PBB, dan Jepang katanya, secara resmi menentang tindakan itu(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abdullah Badawi Resmi Mundur
Redaktur : Tim Redaksi