Menjadi orang tua dari anak yang sakit demam bisa menakutkan. Salah satu alasan mengapa anak demam membuat orang tua panik adalah ketakutan bahwa suhu tubuh mereka akan terus meningkat dan ‘memanggang’ otak atau bahkan menyebabkan kematian.

Tapi apakah itu benar-benar bisa terjadi?.

BACA JUGA: Siswa Satu Sekolah dengan Pelaku Penembakan di Parramatta Ditangkap Polisi

Menurut pakar demam, Dr Paul Young, hal itu hampir tak pernah terjadi.

Memang benar, suhu badan yang sangat tinggi - lebih dari 41 derajat Celsius - berpotensi bisa merusak jaringan dalam tubuh.

BACA JUGA: Puluhan Pasangan Australia Terlantar di Nepal, Tunggu Izin Bawa Pulang Bayi dari Ibu Pengganti


Mayoritas demam tidak merusak otak atau anggota tubuh lainnya. (Foto: iStockPhoto/monkeybusinessimages)

Tapi alasan yang paling umum bagi demam pada anak-anak adalah infeksi. Dan suhu lebih dari 41 derajat Celcius sangat jarang ditemukan pada seseorang dengan infeksi, kata Dr Paul, seorang spesialis perawatan intensif dan peneliti demam dari Wellington, Selandia Baru.

BACA JUGA: Kampanye Kesehatan Mental Australia Tuai Pujian Internasional

Demam sangat tinggi yang mengancam jiwa biasanya akibat dari stroke panas (heat stroke) atau efek samping obat-obatan terlarang atau dampak pengobatan tertentu, katanya.

Seorang anak mungkin mengalami stroke panas jika mereka terkena suhu yang sangat tinggi untuk waktu lama tanpa asupan cairan yang cukup.

Tapi untuk demam yang disebabkan oleh infeksi - hampir semua demam - Anda ‘tak menimbulkan suhu dalam tubuh yang begitu tinggi dan berbahaya. Itu akan menjadi adaptasi yang salah’.

Demam dinilai membantu melawan infeksi dengan membuat tubuh terlalu panas bagi bakteri atau virus untuk bertahan hidup. Tapi ini belum terbukti.

"Jika suhu Anda lebih dari 41 derajat, itu sangat tinggi dan itu akan cukup mengkhawatirkan. Tapi jika itu dalam rangka merespon infeksi, itu akan menuju batas yang Anda harapkan," terang Dr Paul.

Kebanyakan demam tak berbahaya

Sejauh ini, mayoritas demam tak membahayakan otak atau tubuh, meskipun mereka meningkatkan kebutuhan akan cairan, jelas Dr Paul.

"Ketika Anda berkeringat Anda kehilangan air, tapi penilaian yang baik atas berapa banyak cairan yang Anda butuhkan adalah apakah Anda merasa haus. Jika Anda merasa haus terus menerus, Anda harus minum; Jika Anda tidak [merasa haus], Anda mungkin tak perlu minum," utaranya.

Demam tinggi akibat infeksi juga bisa memicu kejang (juga dikenal sebagai febrile convulsions atau ‘sawan’) pada 1 dari 30 anak.

Demam ini bisa menakutkan untuk dilihat tapi ‘tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan otak’ atau epilepsi, jelas Rumah Sakit Anak Royal Melbourne.

Jadi, lupakan tentang otak anak Anda sedang ‘terpanggang’. Dan ingatlah bahwa suhu demam dan kecepatan serangan bukanlah ‘indikator yang baik dari penyakit serius’, tulis pedoman praktis untuk demam yang disusun rumah sakit tersebut.

Saran bagi orang tua adalah ‘tak ada keuntungan dari menurunkan demam anak Anda, kecuali untuk kenyamanan’.

Persepsi orang tua akan bahaya demam begitu penting karena kekhawatiran bisa menyebabkan penggunaan obat penurun demam dengan frekuensi tinggi dan ini bisa merusak fungsi hati, terutama pada anak-anak kecil.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Studi Terbaru: Sepertiga Spesies Kaktus di Dunia Terancam Punah

Berita Terkait