Tak Sampai 5 Tahun, Harga SOHO Naik 100 Persen

Rabu, 03 Mei 2017 – 14:44 WIB
Ciputra World. Foto: Ciputra World

jpnn.com, SURABAYA - Direktur PT Ciputra Development Tbk Sutoto Yakobus mengatakan, anak muda lebih suka memulai bisnis sendiri.

Selain itu, anak muda juga lebih suka mengekspresikan diri sehingga minat menjadi karyawan sudah tak setinggi dulu.

BACA JUGA: Menara Depok Asri Luncurkan Proyek Prestisius

”Karena itu, kami mengantisipasi tren bisnis anak muda ke depan seperti menjadi desainer, MUA (make-up artist), hingga pemilik klinik kecantikan. Jasa merupakan tren bisnis ke depan,” ujarnya, Selasa (2/5).

Ciputra pun memiliki dua proyek small office hom office (SOHO) di lokasi Superblok Ciputra World.

BACA JUGA: Tren Pembeli Properti di Sidoarjo Berubah

Yakni, Sky Loft dan Vieloft Next Level SOHO untuk membidik tren bisnis tersebut.

Sky Loft merupakan perintis tren SOHO di Surabaya dan mulai dipasarkan pada 2012.

BACA JUGA: Makin Diminati, Pasar Perkantoran Premium Kian Seksi

Sebanyak 144 unit yang ditawarkan sudah terjual habis.

”Kami awalnya tidak pede (percaya diri, Red) saat memasarkan Sky Loft. Sebab, belum ada kompetitor yang membuat konsep itu. Nyatanya dalam kurun waktu 1,5 tahun habis terjual,” imbuh Operational General Manager SOHO, Apartments, & Office Tower Ciputra Tutut Gunaedi.

Mayoritas pembeli Sky Loft berasal dari pemilik klinik kecantikan, desainer grafis, desainer interior, konsultan keuangan, maupun pemilik klinik kesehatan.

Setelah Sky Loft, di lokasi yang sama, Ciputra sedang membangun Vieloft Next Level SOHO.

Jumlah unit yang dikembangkan mencapai 300. Dari angka tersebut, pihaknya telah memasarkan 113 unit.

”Sudah terjual 46 persennya. Pembangunan akan selesai pada 2020,” tuturnya. Selisih satu tahun setelah extension mall Ciputra World selesai pada awal 2019. Letaknya berada di atas extension mall Ciputra World yang menjulang ke atas berjumlah 24 lantai.

Dua lantai menjadi bagian dari lantai teratas mal. Satu lantai berada di rooftop. Sisanya akan menjadi bangunan tersendiri.

Ketiga lantai paling bawah sengaja ditujukan untuk bisnis klinik kesehatan, kecantikan, pusat kebugaran, meeting room dan bisnis kuliner.

”Agar lebih mudah dijangkau costumer di mal,” terang Tutut.

Bisnis SOHO sendiri di Surabaya dinilai masih menjanjikan.

Harga SOHO pun melonjak cukup signifikan, mencapai seratus persen dalam kurun waktu 4,5 tahun.

Saat kali pertama dipasarkan, harga Sky Loft hanya mencapai Rp 12,8 juta per meter persegi.

Selanjutnya, pada awal 2016, harganya melonjak menjadi Rp 25 juta per meter persegi.

Meski begitu, Tutut menilai pasar SOHO lebih bisa berkembang di kawasan superblok jika dibandingkan dengan SOHO stand alone.

Sebab, bagi profesional dan pebisnis muda, kebutuhan hidup sehari-hari seperti makan, minum, refreshing, hingga bertemu klien bisa terpenuhi jika letak SOHO terintregrasi dengan mal. (vir/c24/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suku Bunga KPR Turun, Pembiayaan Properti Berubah


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
properti   Ciputra   SOHO  

Terpopuler