Tak Sengaja Usik Suami Tidur, Istri Kena Hajar Linggis

Kamis, 02 Oktober 2014 – 02:44 WIB

jpnn.com - PADANG - Seorang suami tega menghajar istrinya dengan linggis, di Jorong Silambau, Nagari Muarobodi, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Akibatnya, korban mengalami luka robek di kepala, kedua tangan dan tiga jari patah, serta luka-luka. Hingga Rabu (1/10) Polres Sijunjung masih memburu pelaku.

Korban yang bernama Rida Utama Putri, 36, sempat dirawat selama 3 hari di RSUD Sijunjung. Dia harus mendapatkan 15 jahitan pada tiga titik di kepala korban. Selain itu, kedua tangannya yang patah harus dioperasi. 

BACA JUGA: Garap Double Track Pasar Turi-Tanjung Perak

Rida dianiaya suaminya Oktaviar, 37, Rabu (24/9) subuh sekitar pukul 04.00. Korban dipukuli secara membabi-buta oleh pelaku di bagian kepala dengan linggis. Ternyata, penyebabnya hanya masalah sepele, yaitu karena korban dinilai mengganggu tidurnya, karena terbangun dan kedinginan.

Kejadian berawal ketika korban terbangun karena merasa kedinginan dan menyempatkan diri buang air kecil. Terbangunnya korban membuat pelaku yang berasal dari Kecamatan Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantansingingi, Riau itu juga terbangun. 

BACA JUGA: Proyek Tol Terganjal Lahan

Pelaku bertanya kepada korban kenapa dia terbangun dan bolak-balik. Lantas korban menjawab kalau dia kedinginan dan membutuhkan selimut. "Entah apa sebabnya, dia (pelaku) marah-marah dan menjambak rambut saya, hingga saya terjatuh dari atas kasur," kata korban kepada Padang Ekspres (Grup JPNN).

Korban menyebut, pelaku menjambak rambutnya sebanyak tiga kali. Terakhir rambutnya dijambak sambil ditarik ke arah dapur karena korban berteriak minta ampun. Teriakan tersebut ternyata malah membuat pelaku semakin beringas. Saat ditarik ke dapur, pelaku mengambil linggis yang berada di bawah lemari piring. 
Dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi sepanjang 50 centimeter itu pelaku memukuli korban sebanyak lima kali. Akibat pukulan itu, kepala korban robek. Sementara kedua tangan pelaku mengalami patah tulang akibat menahan pukulan pelaku. Beruntung, saat korban dipukuli, anak korban yang berinisial DA, 14, terbangun dan melihat ibunya dipukuli. Lalu, sang anak berlari ke luar rumah dan meminta tolong kepada neneknya yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

BACA JUGA: 13 Kepala Daerah Raih Millenium Development Goals Award

DA mengadukan kepada neneknya kalau ibunya berdarah-darah dipukuli ayah. Mendengar itu, ibu Rida datang ke rumah dan memanggil anaknya itu dari luar. Panggilan sang ibu inilah yang menyelamatkan Rida dari amukan pelaku.

"Mendengar panggilan ibu saya dari luar, dia (pelaku, red) meninggalkan saya dan menuju pintu. Saat itulah dalam kesakitan saya lari melalui jendela, dan meminta tolong pada tetangga sebelah," terang korban.

Mengetahui ibu korban sudah sampai di depan rumah, pelaku langsung mengambil kunci motor dan melarikan diri dengan membawa linggis. Selanjutnya, warga membawa korban ke rumah sakit. "Saya tak menyangka dia keluar setelah menganiaya Rida, makanya saya diam saja," ungkap Yarnalis, 53, tetangga korban.

Sitat, 40, paman korban mengatakan, pelaku memang memiliki sifat temperamental. Bahkan tahun 2012 lalu, pelaku sempat dipenjara karena kasus yang sama. Kala itu Rida (korban, red) juga dipukuli pelaku. Korban hanya mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh. Kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara damai dengan surat perjanjian.

"Saat itu, pelaku berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Kami sekeluarga akhirnya memaafkan pelaku dan mengeluarkannya dari penjara. Karena keluarganya juga datang meminta maaf kepada keluarga kami," sebut Sitat.

Bibi korban, Amis berharap pelaku segera ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan pelaku yang telah membuat anak kemenakannya menderita. Sitat menyebut, perbuatan pelaku bukan hanya sebatas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tetapi sudah menjurus pada perbuatan kejam yang berniat membunuh.

Kapolres Sijunjung AKBP Sugeng Riyadi didampingi Kasat Reskrim Iptu Andriyansyah Rithas Hasibuan menjelaskan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan para saksi, termasuk DA, anak korban yang melihat secara langsung tindakan pelaku saat kejadian.

Kapolres menyebut, pihaknya juga telah menyebar anggotanya untuk melacak keberadaan pelaku yang melarikan diri setelah melakukan tindak penganiayaan. â€Ã‚Kami juga telah melakukan pelacakan terhadap keberadaan pelaku, karena saat ini pelaku masih melarikan diri," ungkap kapolres. (hn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sapi Qurban Tak Layak Dijual Bebas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler