Tak Tahan Disudutkan, Marzuki Bakal Buka-bukaan

Minggu, 16 Januari 2011 – 16:16 WIB

JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie merasa gerah juga dengan berbagai tudingan miring tentang rencana DPR membuat gedung baruPasalnya, gedung baru DPR yang sudah disetujui bersama oleh fraksi-fraksi di DPR itu ternyata justru menempatkan Marzuki seolah-olah sebagai pihak yang paling ngotot dengan gedung baru

BACA JUGA: Kandidat Ketum Ansor Saling Jegal



Kepada wartawan di Jakarta, Minggu (16/1), Marzuki menyatakan, jika dirinya berulang-ulang berkomentar soal gedung baru dewan sebenarnya hal itu semata-mata karena dirinya adalah pimpinan DPR yang memiliki peran sebagai juru bicara DPR
Namun Marzuki tidak mau disalahkan dan disudutkan dengan gedung baru dewan yang biayanya triliunan itu

BACA JUGA: DPR Pansuskan Kasus Pajak

“Saya akan buka semua dokumen," ujar Marzuki,

Mantan Sekjen Partai Demokrat itu menyebutkan, dokuman yang akan dibeberkannya mulai dari RAPBN yang sudah diketok palu menjadi UU APBN, paripurna Rencana Strategis (Renstra) DPR, keputusan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), hingga rapat konsultasi pimpinan DPR, serta rapat pimpinan BURT dan pimpinan fraksi yang melibatkan Sekjen DPR dan tim teknis


"Semua keputusan dan rapat itu jelas dihadiri oleh seluruh anggota fraksi atau paling tidak perwakilannya

BACA JUGA: Tak Ada Kepentingan Untuk Impeachment

Pembangunan gedung (baru) ini bisa masuk dalam APBN dan UU kan diputuskan bersama dan bukan Marzuki Alie sendiriKok sekarang bisa mengelak mereka tidak ikut dalam memutuskanIni yang harus masyarakat ketahui,” jelasnya.

Karenanya agar Marzuki tidak terus-menerus menjadi pihak yang paling disudutkan, dirinya berjanji untuk membuka semua dokumen mengenai rencana pembangunan gedung tersebut kepada masyarakat"Agar tidak ada lagi yang ditutup-tutupi dan agar tidak ada lagi manuver-manuver fraksi yang seolah menolak saat ini, padahal telah menyetujui semua putusan mengenai gedung baru," ucapnya.

Marzuki yakni jika dokumen itu dibuka maka masyarakat akan tahu“Dari dokumen itu akan diketahui siapa yang berbohong (dengan menolak memberi persetujuan)Dan siapa yang berbohong harus siap mengumumkan hal itu di media cetak nasional bahwa dia berbohong, dan sudah membohongi publikBiarlah publik yang menghukumnya,” tegasnya.

Ditambahkan pula, dirinya juga sudah wanti-wanti ke Sekretariat Jendral DPR untuk benar-benar bisa memilih kontraktor yang bonafid untuk dijadikan rekanan proyek pembangun gedung baru DPRAlasan MArzuki, agar kasus proyek Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR yang bermasalah dan berlarut-larut tidak terulang pada pembangunan gedung baru DPR.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manuver Kandidat Makin Ketat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler