jpnn.com - JENEPONTO - Peristiwa tragis terjadi di Kampung Bangka bangkala, Desa Turatea Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan tengah pekan kemarin. Seorang remaja berusia 21 tahun bernama Zaenal meregang nyawa akibat ditembak oleh Bojes (21), sepupunya sendiri.
Insiden ini terjadi di rumah warga bernama Basri (22). Sore itu, Basri kedatangan sepupunya bernama Serda H yang merupakan anggota intel Korem 141 Toddopuli, Bone.
BACA JUGA: Polda Kerahkan 3 Peleton Pasukan ke Sentani Timur
"Sepupu saya datang ke rumah bersama Zaenal, juga sepupu saya. Tidak lama kemudian datang juga Bojes ke rumah sambil cerita-cerita,” ujar Basri, seperti dilansir dari Berita Kota Makassar.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Serda H yang ketika itu membawa senpi, berusaha mengamankan pistolnya. Dia mengeluarkan selongsong peluru dan menyimpan senpi itu di atas meja.
BACA JUGA: Oalah! BP Batam Kok Jawabnya Begini soal Maraknya Daging Impor Ilegal
Bojes yang datang belakangan ke rumah Basri, kemudian mengambil senpi tersebut. Sambil bercanda, ia pun mengarahkan moncong pistol ke arah Zaenal. Bojes mengira pistol tersebut sudah kosong dan tidak ada pelurunya.
Dia pun menarik pelatuknya. Dan, dor… pistol tersebut menyalak. Ternyata, sebutir peluru keluar dari pistol tersebut dan menembus dada Zaenal. Korban kena tembak dari jarak dekat, yaitu hanya sekitar satu meter. Darah langsung mengucur dari tubuh Zaenal.
BACA JUGA: 9 Ton Daging Sapi asal India Marak Beredar di Daerah Ini
Warga sekitar yang mendengar suara tembakan, langsung berdatangan ke rumah Basri. ”Warga kemudian berusaha melarikan Zaenal ke Puskesmas Tamalatea. Namun nyawanya sudah tidak tertolong,” ujar Basri sambil mengusap air matanya.
Mayat korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang, Bontosunggu. Setelah itu dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Kapolres Jeneponto, AKBP Joko Sumarno membenarkan adanya peristiwa itu. "Pelaku menembak korban dengan menggunakan senpi yang diduga milik anggota intel Korem Bone. Korban meninggal sebelum tiba di Puskesmas Tamalatea. Kami sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Selanjutnya korban divisum dan hasilnya sudah kami terima,” terang Joko.
Kapolres menambahkan, pihaknya mendapat informasi jika pelaku dan pemilik senpi berada di salah satu rumah warga di Bontoramba. Namun setelah dicek, ternyata mereka tidak ada. "Informasinya, keduanya sudah berada di Makassar," ujar Joko.
Kepolisian juga melakukan koordinasi dengan Sub Denpom Bantaeng untuk pengusutan lebih lanjut. Sementara Dandim 1425, Letkol Inf Rudi Sandri yang dikonfirmasi mengatakan senpi yang dipakai untuk menembak korban telah diamankan di makodim.
”Pemegang senpi sudah menelepon saya dan akan melapor ke aparat penegak hukum. Itu musibah dan sebuah kelalaian,” terang Dandim.
Terpisah, Komandan Korem 141/Toddopuli, Kolonel Kav Yotanabey mengakui telah terjadi kecelakaan akibat kelalaian anggotanya dan menyebabkan warga sipil meninggal dunia.
“Ini kelalaian dari anggota. Yang bersangkutan sudah ada di kantor. Kami sudah periksa. Kasusnya sudah kami tangani sejak awal. Pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga,” katanya. (krk/ish/amr/rus/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandel Sih, Sudah Tahu Ramadan Masih Nekat Mangkal
Redaktur : Tim Redaksi