jpnn.com, MAKASSAR - Ribuan orang yang mengatasnamakan aliansi masyarakat peduli rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan seruduk kantor Balaikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Senin (21/3).
Aliansi ini melakukan aksi buntut dari pemecatan 5.972 ketua RT/RW. Mereka protes atas kebijakan yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar Mohammad Ramadhan Pomanto.
BACA JUGA: Jadi Korban Pemukulan AKBP Ferikson Sempat Tak Sadarkan Diri
Dari pantauan JPNN.com aksi tersebut sempat ricuh. Hal tersebut karena massa memaksa masuk di kantor Balai Kota Makassar.
Massa semakin memanas setelah mereka hanya diterima oleh perwakilan Wali Kota Makassar. Mereka protes keras dan mengeluarkan kata-kata kotor.
BACA JUGA: Demo di Kemendagri Ricuh, 1 Mahasiswa Jadi Tersangka
Salah satu eks ketua RT dari Kelurahan Kaluku Bodo, Kecamatan Tallo, Makassar, Abdul Rahim mengaku kecewa dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Danny Pomanto.
Menurutnya, aturan itu sangat melanggar karena masa jabatan ketua RT/RW akan berakhir April mendatang.
BACA JUGA: Pertashop Bunuh Pengecer, FKPPMI Bakal Geruduk Markas Pertamina
"Kami secara tegas tidak sepakat terkait penunjukkan pejabat sementara ketua RT/RW. Menurutnya perwali tersebut cacat," kata eks salah satu ketua RT di Kelurahan Kaluku Bodo, Kecamatan Tallo, Makassar.
Setelah melakukan aksinya di kantor Balaikota Makassar, massa juga mendatangi kantor DPRD Makassar. Mereka meminta kepada anggota DPRD untuk mengambil sikap atas keputusan tersebut.
"Kami datang kesini untuk meminta kepada anggota DPRD Makassar untuk mengambil langkah langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah ini," tegasnya. (mcr29/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PMII Makassar Kecam Kekerasan Polisi terhadap Pedemo di Kantor DPRD
Redaktur : Adil
Reporter : M Srahlin Rifaid