jpnn.com - JAKARTA - Hak angket APBD DKI bisa berujung pemakzulan Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok. Hal itu diakui oleh Wakil Ketua DPRD DKI dari Partai Gerindra Muhamad Taufik. Namun pengamat politik Arbi Sanit menilai pemakzulan Ahok sulit untuk terealisasi. Pasalnya, kepercayaan warga Jakarta kepada mantan bupati Belitung Timur itu masih sangat tinggi.
Menurutnya, saat ini belum ada sosok yang layak menggantikan Ahok untuk duduk di kursi DKI 1. "Siapa yang bisa menandingi (elektabilitas) Ahok saat ini? Kalau warga Jakarta, terutama kelas menengah ke atas senang dengan transparansi dan pasti dukung Ahok," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (14/3).
BACA JUGA: Hak Angket Berjalan, Ahok Masih Aman dari Pemakzulan
Jika Ahok dimakzulkan, lanjutnya, kemungkinan partai-partai akan menunjuk pengganti dari kalangan anggota DPRD. Nah di antara para politisi Kebon Sirih jelas tidak ada sosok yang mumpuni.
Arbi mencontohkan, Wakil Ketua DPRD dari PPP Abraham Lunggana yang walaupun populer tapi dikenal sebagai preman Tanah Abang. Sedangkan, M Taufik memiliki rekam jejak yang kotor lantaran pernah tersangkut kasus korupsi.
BACA JUGA: Jadi Korban Bully, Siswi SMP Ditemukan Supir Angkot
"Lulung preman. Taufik narapidana. Mana mampu menyaingi Ahok," terangnya.
Kader partai penguasa DPRD DKI, PDIP pun dinilai Arbi tidak ada yang memiliki karisma untuk menyaingin Ahok. Padahal di sana ada Boy Sadikin, Prasetyo Edi Marsudi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
BACA JUGA: Panitia Angket Nilai Kehadiran Istri Ahok Indikasi Nepotisme
"Boy itu dimata PNS DKI dianggap payah, saya pernah tanya sama salah seorang PNS DKI. Kalau Pras loyo. Kalau Djarot sebenarnya belum searah dengan Ahok, apalagi ngomongnya gak begitu tegas dan masih ngambang," pungkas Arbi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Peran Istri dan Adik Ahok Dalam Rapat Revitalisasi Kota Tua
Redaktur : Tim Redaksi