JAKARTA -- Aktifis Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah mengatakan, pihaknya memang memerlukan waktu lebih untuk mengumpulkan data tentang track record 12 kandidat ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Soalnya, untuk mencari figur KPK yang ideal bukanlah hal yang mudah
BACA JUGA: ICW dan MAPPI Telisik Moralitas 12 Kandidat
Bahkan, waktu yang diberikan Pansel sampai 14 Agustus pun dirasa kurang memadai guna mengumpulkan data secara mendalam.Dalam melihat rekam jejak kandidat, kata Febri, ICW bersama Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MAPPI) akan memantau kekayaan kandidat,bagaimana hubungannya dengan masyarakat serta menelusuri jenjang karir kandidat.
"Contohnya kalau dia pernah bertugas di Kalimantan yang banyak tambang dan kayu, apakah kandidat pernah main di kayu atau di tambang
BACA JUGA: Pesawat Rusak, Penumpang Batavia Air Marah
Jangan sampai hanya makan gaji buta," ujar Febri usai bertemu dengan pimpinan pansel, Patrialis Akbar di gedung Kemenkumhan, Jakarta, Kamis (6/8).Pihaknya merekomendasikan agar Pansel tak kenal kompromi
BACA JUGA: Kapolda Jateng Dimutasi jadi Staf Ahli Kapolri
"Kita bukan hanya mencari orang yang extraordinary atau luar biasa untuk menjadi ketua KPKKita mencari orang yang extreme ordinary," jelas diaBahkan, pihaknya menyarankan Pansel mencoret kandidat yang cenderung memiliki pola pikir ke arah pencegahan korupsiPihaknya tidak ingin KPK berubah menjadi Komisi Pencegahan Korupsi.(rnl/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendidikan Anggota DPR Tak Jamin Dewan Membaik
Redaktur : Tim Redaksi