KABUL - Pemerintah Afghanistan dan tentara asing yang berada di negeri itu boleh saja melewatkan peringatan satu dekade perang pada Jumat lalu (7/10)Tetapi, tidak demikian dengan Taliban
BACA JUGA: Karzai Akui Gagal Lindungi Rakyatnya
Kelompok militan Afghanistan yang menjadi alasan utama pemerintah Amerika Serikat (AS) melancarkan invasi militer pada 7 Oktober 2001 itu tidak tinggal diamTaliban melancarkan serangkaian serangan di sepanjang perbatasan Afghanistan dan Pakistan pada Jumat lalu
BACA JUGA: Si Simple Pengagum Beatles, Bob Dylan, dan Mark Twain
Mulai aksi bom bunuh diri sampai tembakan roketBACA JUGA: Rajin Berpuasa, Bertemu Ibu dan Adik setelah 27 Tahun
Sedikitnya, tiga pos pemeriksaan rusak akibat serangan TalibanTetapi, serangan di tiga pos yang terletak di Provinsi Paktika itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa."Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan sebuah mobil sarat bahan peledak di pintu masuk Combat Outpost Margah," kata reporter Associated Press yang kebetulan berada di lokasi kejadian pada Jumat laluPos pemeriksaan itu juga dihujani tembakan sedikitnya 22 roketSelain Combat Outpost Margah, dua serangan lainnya terjadi di Combat Forward Operating Base Tillman dan Forward Operating Base Boris.
Kemarin (8/10) pasukan NATO mereaksi tiga serangan Taliban di perbatasan Afghanistan dan Pakistan itu dengan aksi militer terkoordinasiTak tanggung-tanggung, sekutu AS dalam Perang Afghanistan itu melancarkan serangan di tiga distrik Provinsi Paktika secara sekaligusYakni Distrik Gormal, Distrik Sarobi, dan Distrik Barmal di tenggara AfghanistanNATO mengklaim berhasil menewaskan 25 militan Taliban dalam tiga serangan tersebut
Namun, bersamaan dengan itu, Taliban mendeklarasikan kemenangannya terhadap AS dan sekutunya dalam Perang AfghanistanKemarin media merilis pernyataan resmi Taliban melalui jubirnya Zabihullah Mujahid terkait klaim kemenangan ituTaliban menegaskan bahwa pihaknya telah berhasil membuat militer AS dan para sekutunya kewalahanDokumen berbahasa Inggris itu bertanggal 7 Oktober 2011
"Meski tak selalu menyandang senjata dan peralatan perang, aksi kami (Taliban) telah berhasil memaksa para penjajah yang berniat menguasai negara ini selamanya untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka," papar Mujahid dalam pernyataan tertulis ituDia menambahkan bahwa Taliban tak akan berhenti memerangi militer AS dan sekutunya sampai mereka meninggalkan Afghanistan.
"Rakyat Afghanistan tak lelah berjihad selama 10 tahun terakhirIni menjadi penyemangat bagi kita semua bahwa kemenangan sudah di tangan," tegas MujahidTaliban juga mengajak seluruh rakyat Afghanistan untuk tetap hidup sesuai syariah Islam
Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah bersepakat dengan AS dan para sekutu Baratnya bahwa misi tempur asing akan berakhir saat dia meninggalkan kursi presiden pada 2014 mendatangNamun, AS dan NATO bakal tetap mempertahankan militernya di Afghanistan untuk misi nontempurSama dengan strategi yang sudah lebih dulu diterapkan di Iraq(AP/AFP/RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apple Bisa Senasib Sony
Redaktur : Tim Redaksi