Taliban Tolak Tawaran Perundingan

Sabtu, 30 Januari 2010 – 16:33 WIB
KABUL – Kelompok Taliban di Afghanistan menolak tawaran PBB untuk membicarakan upaya perdamaian di negeri yang sarat kekerasan ituSeperti diberitakan Associated Press, Taliban hari ini justru membantah wakil mereka telah bertemu dengan pejabat PBB untuk mendiskusikan prospek perdamaian di Afghanistan

BACA JUGA: Tuding Sarkozy Jegal Langkahnya



Melalui sebuah e-mail, Taliban menyebutnya sebagai rumor sia-sia dan tak berdasar
Sementara pejabat PBB di Afghanistan tidak mengkonfirmasi pertemuan antara Taliban dengan diplomat Norwegia Kai Eide yang memimpin staf PBB di Afhganistan

BACA JUGA: Bawa Narkoba, WN India Dihukum Gantung



"Dewan Pimpinan (Taliban) memandang ini hanya rumor yang sia-sia dan tak berdasar," tulis sebuah email yang diterima sebuah kantor berita, terkait berita tentang pertemuan Taliban dengan PBB
"Dewan Pimpinan sekali lagi menekankan untuk meneruskan jihad Islam melawan seluruh penjajah, sebagai cara untuk mengagalkan konspirasi ini," lanjut email tersebut.

Namun Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton, menyatakan bahwa Eide yang sudah dua pekan meninggalkan posnya, meninginginkan kesimpulan tersendri tentang pola pikir sejumlah anggota Taliban.

Sebelumnya, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, dalam konferensi Afghanistan di Londong, menyatakan bahwa pihaknya akan menawarkan  pekerjaan dan tempat tinggal agar para pejuang Taliban bersedia meninggalkan kekerasan dan akan menjangkai para pemimpin gerakan Islam garis keras

BACA JUGA: Bernanke Kembali Pimpin The Fed

Pemimpin Afghanistan akan menggelar 'jirga', yakni sebuah ajang musyawarah yang melibatkan para pemimpin Afghanistan, ulama, serta kelompok-kelompo masyarakat.

Pejabat Amerika Serikat telah menyetujui rencana untuk menawarkan perdamaian guna menekan level kekerasan oleh para pejuang Taliban, namun tetap merasa tak yakin tentang kesepakatan dengan para pemimpin Taliban yang menyembunyikan Osama bin LadenTaliban menolak menyerahkan bin Laden setelah tragedi serangan terhadap AS pada 11 September 2001 yang memicu perang Afghanistan.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khawatir Ekonomi China-India Kalahkan AS


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler