JAKARTA – Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengusulkan agar sebagian area Taman Nasional Rawa Aopa yang tidak produktif dijadikan kawasan perkebunan tebuMenurutnya, perubahan menjadi kebun tebu jauh lebih baik karena bisa mengurangi angka pengangguran dan bisa menopang kebutuhan gula nasional daripada dibiarkan.
”Lebih baik kawasan ini dijadikan perkebunan tebu
BACA JUGA: Bupati Simalungun Dikonfrontir dengan Empat Orang
Ini bisa menyerap tenaga kerja 14 ribu orang dan akan mengurangi angka pengangguran sekitar 3 persen di Sultra,” kata Nur Alam pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang usulan perubahan dan fungsi kawasan hutan di Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1).Dalam rapat ini, hadir para kepala daerah kabupaten/kota di Sultra
Luas kawasan yang diusulkan Nur Alam adalah 16 ribu hektar
BACA JUGA: Sindikat di Arab Saudi Tumpangi Pemulangan TKI
Luasan ini terletak disepanjang jalan Poros Tinanggea-KasiputeBACA JUGA: Ical Mengatakan Saya Orangnya Sri Mulyani
“Tetapi kenyataannya saat ini sudah tidak ada lagi satwa tersebut,” katanya.Nur Alam beralasan hilangnya rusa dan anoa pada kawasan tersebut secara ekologis karena adanya efek tepi dari satwa akibat aktivitas manusia dan lainnya“Secara ilmiah radius efek tepi hingga 3,5 kilometer,”ucapnya.
Pengusulan pengalihan status kawasan hutan ini juga didasarkan pada pertimbangan adanya konflik antara masyarakat dan pemerintahKata dia, kawasan ini selalu diserobot masyarakat sehingga terus terjadi konflik.
“Dengan melakukan intervensi manajemen kawasan oleh Pemerintah Daerah sekaligus memantapkan kawasan taman nasional yang tersisa dan meningkatkan nilai tambah kawasan ini dengan mengusahakan tanaman tebu, karena klimaks ekologis kawasan ini adalah savana yang didominasi oleh vegetasi alang-alang dan jenis rumput lainnya,” tukasnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Penangkapan Teroris Bukan Pengalihan Isu
Redaktur : Tim Redaksi