Tamat SMA Umum Ini Wajib Hafal Minimal 3 Juz Alquran

Minggu, 19 Februari 2017 – 00:06 WIB
BELAJAR AL QURAN: Pelajar SMAN 1 Sijunjung menyetor hafalan Alquran pada salah seorang gurunya di Gazebo sekolah, Jumat (10/2). Foto: Hendri/Padang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - SMAN 1 Sijunjung, Sumbar, memiliki misi serius menciptakan siswa yang berbudi dan berakhlak mulia. Mereka mewajibkan seluruh siswa menghafal Alquran selama 45 menit, sebelum jam pelajaran dimulai.

Hendri-Sijunjung

BACA JUGA: Bunda PAUD: Ortu Jangan Wajibkan Anak Bisa Calistung

JUMAT (10/2) lalu Padang Ekspres (Jawa Pos Group) mengunjungi SMAN 1 Sijunjung.

Beberapa siswa terlihat duduk sambil belajar di sebuah tempat yang dinamai Gazebo.

BACA JUGA: Kasek Harus Penuhi Standar Kompetensi

Tempat itu, memang dipergunakan siswa untuk membahas pelajaran bersama di luar jam pelajaran. Sementara siswa lainnya terlihat memegang Alquran berukuran kecil.

Siswa tersebut, ternyata tengah menyetor hafalan Alquran pada salah seorang guru di Gazebo tersebut. Sementara, siswa lainnya mengantre untuk menyetor hafalan Alquran.

BACA JUGA: Koarmabar Gelar MTQ Korps Wanita Angkatan Laut

Siswa kelas XI Diva Nabilla Dasri menyebutkan, menghafal Alquran sudah menjadi sebuah dorongan hati dan kewajiban bagi dirinya.

Saat ini, siswi yang menjadi yatim sejak Desember 2016 itu sudah hafal 7 juz Alquran.

”Saat di pesantren dulu (setingkat SMP, red), saya hanya hafal 3,5 juz. Hafalan bertambah 3,5 juz lagi saat di SMAN 1 ini,” sebut siswi yang berkeinginan kuliah di Unand tersebut.

Sejak terdaftar jadi siswi SMAN 1 Sijunjung, Diva semakin semangat menghafal. Karena memang berkeinginan jadi mahasiswi undangan di Unand.

”Selain untuk diri dan mengejar cita-cita kuliah di perguruan tinggi negeri, saya hanya berusaha membuat ibu dan keluarga bangga,” tutur bungsu dari 4 bersaudara itu.

Lain halnya dengan Afi Zahra. Siswi kelas XII itu, memiliki pengalaman religi yang menginspirasi.

Afi bercerita, dirinya bertekat mampu menghafal Alquran sebanyak mungkin, setelah mendapat panggilan hati.

Pengalaman itu diperolehnya saat shalat berjamaah dengan ayahnya di rumahnya di Tanjungampalu, Kecamatan Koto VII.

”Sesaat setelah shalat berjamaah, tiba-tiba hati saya ingin sekali menjadi anak yang dibanggakan keluarga. Saya ingin sekali membawa keluarga selalu ingat, bersyukur dan beribadah kepada penciptanya,” terangnya saat ditanya motivasinya menghafal Alquran.

Afi bercerita, jika dirinya tamat di SMAN 1 Sijunjung, ia ingin melanjutkan pendidikan di sekolah Tahfiz Quran.

”Keluarga sudah jajaki sekolah tahfiz. Memang keingian saya untuk menjadi Hafiz Quran,” ujar Afi yang sempat meneteskan air mata saat bercerita pengalaman religi dirinya.

Memang, bagi setiap siswa muslim di SMAN 1 Sijunjung, diwajibkan memiliki hafalan, setidaknya 3 juz Alquran sampai mereka tamat di sekolah itu.

Tujuannya, selain untuk membentuk karakter siswa, hafalan juga dianggap ampuh membentuk akhlak siswa.

”Sebelum masuk ruang belajar, setiap siswa yang muslim diwajibkan menghafal Quran selama 45 menit,” ungkap Wakil Kurikulum SMAN 1 Sijunjung Hasmi Gustin Rosa kepada Padang Ekspres.

Disebutkan Hasmi, selama 10 menit, siswa wajib menghafal Asmaulhusna. Kemudian, 5 menit ke depan, siswa dan siswi dianjurkan membaca satu ayat. Siswa yang lain mencoba mengkoreksi bacaan, jika ada yang salah terkait tajwid. Siswa boleh langsung mengkoreksi kepada guru dan siswa yang membaca.

“Kemudian selama 30 menit lagi siswa baru menghafal Alquran, aktivitas tersebut dimulai pukul 07.15 hingga 08.00,” jelas Hasmi.

Kepala SMAN 1 Sijunjung, Jhontridel mengatakan, pada waktu yang telah ditentukan, setiap siswa wajib menyetor hafalan mereka kepada guru atau koordinator di setiap lokal.

Program wajib menghafal Alquran ini, dimulai pada Juli 2016, atau di awal tahun ajaran baru 2016/2017.

”Sasaran utama kami adalah membekali siswa dan siswi dengan budi pekerti, dan akhlak yang mulia. Agar, disaat mereka melanjutkan kehidupan di luar sana mampu menjadi tauladan bagi orang lain. Selain itu, hafalan juga sebagai tameng bagi generasi dari pergaulan bebas, atau pergaulan tidak yang tidak baik,”tuturnya.

Jontridel juga sempat memberi semangat kepada seluruh siswa dan siswinya mampu menghafal 30 juz Alquran, agar bisa langsung diterima menjadi mahasiswa di Universitas Islam Indonesia (UII).

”Selain diterima kuliah tanpa biaya, UII juga akan memberdayakan mahasiswa yang hafal 30 juz Alquran sebagai pembimbing. Bahkan digaji pula. Untuk itu, kita selalu memberi semangat siswa agar menghafal 30 juz Alquran,” tukasnya. (***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Ikut Diklat, Kasek Bakal Dicopot


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler