jpnn.com - ADA sederetan kanker yang berisiko makin parah jika pasiennya mengalami obesitas atau kelebihan lemak tubuh, yaitu kanker payudara, usus, endometrium (dinding rahim), ginjal dan pankreas. Satu lagi kanker yang masuk daftar ini, yaitu kanker indung telur alias ovarium.
Sebab sebuah studi menemukan makin tinggi berat badan seorang wanita, maka makin besar pula risiko kanker ovarium yang ia miliki. Bahkan menurut peneliti, kanker ini juga dapat dikaitkan dengan tinggi badan seseorang meski relevansinya tak sekuat berat badan, terutama lemak tubuh.
BACA JUGA: Alasan Mengapa Orang Suka Bergosip
Tim peneliti dari AICR mendapatkan kesimpulan ini setelah mereview 25 studi yang melibatkan total 4 juta partisipan wanita, dan 16.000 di antaranya mengidap kanker ovarium.
"Ini bisa jadi temuan penting karena menunjukkan bagaimana caranya agar seorang wanita mengurangi peluangnya terkena kanker ovarium. Karena sebelumnya tidak banyak yang kita tahu tentang bagaimana cara mencegah kanker ini," kata peneliti, Dr. Elisa Bandera, seperti dilansir laman NBC News, Rabu (9/4).
BACA JUGA: Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Kanker Usus
Walaupun American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan obesitas sebagai salah satu hal yang diduga kuat dapat menyebabkan kanker ovarium, AICR menegaskan bahwa penderitanya tak harus obes (BMI di atas 30). Mereka menambahkan, wanita yang kelebihan berat badan (BMI mulai 28) saja sudah berisiko tinggi (risti).
Salah satu alasan peneliti menuding lemak berada di balik risiko kanker ovarium adalah sel-sel lemak dapat melepaskan estrogen, hormon yang membantu menyuburkan kanker. Lagipula mereka yang kelebihan berat badan atau obes biasanya mengalami peradangan tingkat tinggi dalam tubuhnya, yang pada akhirnya memberinya risiko sakit jantung dan kanker juga.
BACA JUGA: Temuan Terbaru, 1 dari 68 Anak Terkena Autisme
Selain itu, sel lemak juga bisa memproduksi hormon lain seperti leptin yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel tak terkontrol sehingga timbullah kanker. Peneliti pun tidak memungkiri mungkin ada hal lain yang menyebabkan hal ini, misal kondisi genetik.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpikat Kebaya Bermata Merak
Redaktur : Tim Redaksi