JAKARTA - Tambahan anggaran subsidi untuk kredit pemilikan rumah (KPR) di APBNP 2010 tetap di posisi Rp 2,6 triliunSubsidi ini hanya mampu membangun 60 ribu unit rumah sederhana sehat (RSH) dan 10 ribu unit rumah susun sederhana milik (rusunami)
BACA JUGA: Pesawat Latih Minta Bebas Pajak
Itu berarti masih ada 90 ribu unit RSH dan 20 ribu unit rusunami tidak bisa dibangun tahun ini."Tahun ini sebenarnya kita targetkan bangun 150 ribu unit RSH dan 30 ribu unit rusunami
Dijelaskannya, subsidi KPR dalam APBNP-2010 mengalami perubahan
BACA JUGA: Kampanye Mega Ikut Dibiayai Cek Perjalanan
Yang tadinya dimasukkan sebagai anggaran belanja, kini masuk ke pembiayaanBACA JUGA: PPATK Masih Telusuri Dana Teroris Aceh
Cara ini akan meningkatkan jumlah masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan rumah."Perubahan pola subsidi ini akan mendorong makin banyak MBM dan MBR yang bisa membeli rumah," ucapnya.
Dari pola fasilitas likuiditas ini, 70 persen sumber dananya dari APBN dan 30 persennya dari bankKarena itu untuk memenuhi target pembangunan RSH dan rusunami, Kemenpera telah bekerja sama dengan Astek, Jamsostek, Bapertarum untuk menyediakan fasilitas likuiditas bagi MBM dan MBR.
Dia pun membantah mengganti kebijakan menteri lama"Saya hanya memperbaiki mekanisme yang sudah adaTujuannya agar subsidi benar-benar dirasakan oleh MBM dan MBR, bukan orang mampu," tegasnya.
Suharso menambahkan, pihaknya telah mengingatkan Bank Indonesia jangan sampai SBInya naikJika tidak, masyarakat tidak bisa mendapatkan rumah murah dengan suku bunga rendah(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembang Rusunami Diminta Masukkan Struktur Biaya
Redaktur : Tim Redaksi