jpnn.com -
BANYUWANGI - Aksi penolakan terhadap tambang emas di Gunung Tumpang Pitu semakin membara. Setelah warga mengalami luka tembak, warga lantas membakar genset, gudang, dan motor. Aparat kepolisian pun langsung menerjunkan anggotanya untuk bersiaga.
BACA JUGA: Tambang Emas Banyuwangi Membara: Gudang, Motor, Genset Dibakar!
Personel yang didatangkan adalah anggota Brimob dari Bondowoso dan Malang. Personel Polres Situbondo dan Jember juga terjun ke lokasi. Seluruh aparat keamanan itu langsung disebar ke beberapa titik di sekitar lokasi tambang emas untuk membantu personel Polres Banyuwangi yang siaga sejak Rabu malam lalu.
’’Ada tiga kompi pasukan Brimob yang didatangkan sebagai penambahan personel. Petugas keamanan yang baru tiba berjumlah 600 personel,’’ papar Kabagops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo.
BACA JUGA: Ronde Pertama Belum Bayar, Pengin Lagi tapi Ditolak, Plaakkk......
Menurut dia, selama aksi massa itu berlangsung, ada dua polisi yang terluka. Keduanya mengalami kepala bocor karena terkena lemparan batu massa. ’’Saat kami mengamankan lokasi, banyak warga yang melempari dengan batu,’’ ungkap dia.
Kemarin (26/11) suasana di sekitar lokasi tambang emas Gunung Tumpang Pitu berangsur aman. Tidak ada kerumunan warga di lokasi. Namun, sejauh ini nasib tiga warga yang terluka kena tembakan belum diketahui. Ketiganya adalah Sunar, Toko, dan Paemun.
BACA JUGA: Pengakuan Warga yang Langsung Melihat Kedatangan Pocong, Makhluk Itu Berdiri...
Toko yang terluka tembak pada paha sempat dirawat di Puskesmas Pesanggaran. Tetapi, kemarin keberadaannya tidak diketahui. ’’Oleh keluarga, dia sengaja diungsikan untuk menghindari wartawan dan polisi,’’ ujar seorang kerabat Toko. (sli/c1/abi/dwi/jon/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... EDAN: Pemda Alokasikan Ratusan Juta untuk Pengadaan Minuman Keras
Redaktur : Tim Redaksi