Seorang pria asal Sydney, Tamim Khaja, yang dituduh mencoba mencari senjata dan rompi bunuh diri untuk melakukan "pembunuhan massal" dalam serangan teror telah mengaku bersalah.
Khaja mengaku bersalah atas dakwaan perencanaan, atau persiapan, serangan teroris dalam persidangan hari pertama di pengadilan Mahkamah Agung News South Wales (NSW).
BACA JUGA: Pentingnya Rekonstruksi Payudara Bagi Perempuan Dengan Masektomi Ganda
Pria asal daerah Macquarie Park di Kota Sydney ini berusia 18 tahun saat ditangkap polisi anti teror di parkiran mobil di daerah Parramatta pada Mei 2016.
Polisi menuduh dia coba mencari senjata dan rompi bunuh diri serta lokasi potensial sebagai target serangan "yang akan segera terjadi".
BACA JUGA: Timbulkan Kerugian Rp 2 Triliun, Aktivitas Gunung Agung Kini Menurun
Berkas perkara mengungkapkan bahwa antara 11 dan 18 Mei, Khaja diduga melakukan pengintaian terhadap target potensial, termasuk barak Angkatan Darat di barat laut Sydney serta gedung Pengadilan Sydney di Parramatta.
Dokumen tersebut juga menuduh Khaja mencoba mendapatkan bendera Khilafiah, yang dipandang sebagai bagian dari kelompok ISIS, dan meminta bimbingan dan bantuan tentang bagaimana melakukan serangan.
BACA JUGA: Lawatan PM Turnbull ke Israel Tertunda 2 Hari
KeraguanTerdakwa Khaja saat ini ditahan menurut salah satu klasifikasi berisiko tinggi untuk narapidana.
Namun pengacaranya, Greg Scragg, dalam persidangan mengatakan kliennya merupakan "tahanan percontohan" dan dia akan mulai menjalani program deradikalisasi di penjara.
Hakim Desmond Fagan mengungkapkan keraguannya atas kemungkinan deradikalisasi untuk Khaja, mengingat terdakwa merencanakan apa yang "secara efektif berupa serangan pembunuhan massal".
"Pendapat bahwa seseorang dapat direhabilitasi dari pandangan religius semacam itu melalui sebuah program memerlukan beberapa pembuktian," katanya.
"Perhatian nyata saya terhadap pelanggaran seperti ini adalah risikonya bagi masyarakat dan buruknya risiko itu sangat parah," katanya.
"Ketika seseorang yakin terhadap suatu filosofi sampai-sampai mempertimbangkan bahwa dia harus melakukan pembunuhan massal, tentunya sangat mengkhawatirkan," katanya.
Tim pembela Khaja akan mengajukan bukti laporan kejiwaan, bukti karakter dari keluarga dan teman-teman terdakwa serta laporan dari Layanan Korektif NSW menjelang sidang vonis.
Khaja diperkirakan akan dijatuhi vonis pada Februari 2018.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Anggota Parlemen Australia Dinyatakan Berkewarganegaraan Ganda