Tanah Bergeser, Ratusan Warga Terpaksa Ngungsi

Sabtu, 25 Januari 2014 – 07:20 WIB
Longsor. Foto: Dok

jpnn.com - BOGOR---Bencana tak hanya terjadi di hilir atau Jakarta. Kawasan hulu atau Bogor pun tak luput dari bencana serupa. Bahkan, wilayah Bogor juga dilanda longsor.

Akibat hujan yang terus mengguyur Bumi Tegar Beriman, kemarin, sebanyak 100 rumah hancur terseret longsor di Kampung Gobang, RT 1-2/3, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Meskipun tak ada korban jiwa, kejadian itu menyebabkan jalur Poros Timur Tengah yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Cianjur terputus.

BACA JUGA: DKI Tambah 10 Bus dari Swasta

Informasi yang dihimpun Radar Bogor (grup JPNN), longsor itu terjadi sekitar pukul 23:00. Saat itu, sebagian warga desa sudah lelap tidur. Namun, tiba-tiba terjadi suara bergemuruh diikuti dengan pergeseran tanah dan menyeret rumah warga.
    
Sontak, kejadian itu membuat warga panik. Di tengah gelap malam, warga terbangun dan berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

“Kalau di bawah seperti ada gempa. Sawah 10 hektare bergeser dan imbasnya, rumah warga diterjang longsor sampai yang ambruk,” ucap Ketua RW 02 Aburahman kepada Radar Bogor, kemarin.  

BACA JUGA: Pakai APTB, Kalideres-Cikarang Cuma 90 Menit

Ketua BPD Cibadak Supriadi mengiyakannya. Ia menuturkan, saat ini di desa itu terdapat 100 rumah yang terdiri atas 143 KK dan 508 jiwa yang berada di rawan longsor. Untuk mengantisipasi bencana susulan, rumah yang masuk wilayah rawan longsor pun turut dievakuasi. “Mereka pun wajib mengosongkan rumah mereka masing-masing untuk mengantisipasi bencana susulan, kami  khawatir korban bertambah,” terang Supriadi.

Sedangkan Mumuh (50) seorang warga yang rumahnya hancur terkena longsor, harus mengungsi ke rumah kerabatnya di kampung sebelah. “Saya ngungsi ke Kampung Rasmalah tempat keluarga, untuk antisipasi khawatir ada bencana susulan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Busway Terbakar, Penumpang Berhamburan

Camat Sukamakmur  Zaenal Azhari membenarkan kejadian itu. Tanah di kampung tersebut sudah bergeser sejak Jumat (17/1) lalu. Bahkan, sebanyak 43 rumah mulai retak-retak. Nah, pada Rabu (23/1) pergeseran tanah semakin parah akibat hujan yang terus mengguyur Sukamakmur.  “Sampai sekarang (kemarin, red) masih terjadi pergeseran,” ujar Zaenal Azhari.

Untuk sementara, korban yang terkena dampak longsor ada 100 rumah, di antaranya 50 rusak berat 30 rusak sedang, 20 rusak ringan. Dua sekolah, MI Nurul Islam dan Miftahul Ulum Balupuk, serta satu tempat ibadah.

Tidak ada korban jiwa dalamkejadian ini. Bagi korban yang terkena longsor diungsikan ke rumah maupun saudara terdekat. “Kondisi sampai saat ini masih mengkhawatirkan. Korban longsor pun bisa bertambah. Tadi saja, rumah warga belum ambruk sekarang sudah ada yang ambruk. Mereka sekarang sudah menyelamatkan barang bawaannya,” paparnya.

Longsor ini tidak hanya menimpa rumah warga, namun juga menimpa rumah milik Kepala Desa Cibadak Ulung. Namun, kerusakan hanya pada bagian keramik yang retak. Kades harus mengungsi ke Kantor Kecamatan Sukamakmur bersama keluarga serta saudara dengan jumlah 10 jiwa.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, bencana banjir dan longsor melanda 79 desa di 21 kecamatan.

"Dari tanggal 11 sampai hari ini (kemarin, red), secara keseluruhan bencana terjadi di 29 kecamatan, di 79 desa. Banjir dan longsor. Tapi 80 persen longsor," ungkap Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo, kemarin.

Hanya saja untuk data kerugian dan jiwa yang terdampak, menurut Budi, masih dilakukan pendataan. Kejadian terbaru dan cukup parah, katanya, di Desa Sukamakmur dan Cibadak, Kecamatan Sukamakmur.

"Ini kami sedang di lokasi. Di sini terjadi pergerakan tanah. Jumlah rumah yang terdampak terus bertambah. Tadi 16 rumah, dan sekarang sudah 30 rumah," katanya.

Sementara itu, empat orang hanyut di Kali Cisadane. Dua orang berhasil diselamatkan dan dua lainnya hingga Rabu sore belum ditemukan. Terkait peristiwa itu, Budi Aksomo mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim untuk melakukan pencarian. "Tim kita bagi-bagi. Ada yang menangani longsor dan kita juga turunkan beberapa orang untuk melakukan pencarian," jelasnya.(abe/d)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampah DKI Naik 20 Ton Per Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler