Tangan Ustaz Abdul Somad Terasa Sejuk Sekali

Jumat, 22 Desember 2017 – 00:12 WIB
Ustaz Abdul Somad menyambangi kampung penghafal Alquran di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Rabu (20/12). Foto: Fajar/Padang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com - Ustaz Abdul Somad, Rabu pagi (20/12), menyambangi kampung penghafal Alquran di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Sumbar, Rabu (20/12) pagi.

Apa saja yang dilakukan alumnus Universitas Al-Azhar Kairo dan Al-Hassania Institute Maroko ini selama di Lembah Harau?

BACA JUGA: Persekusi Ustaz Somad Dilaporkan ke Komnas HAM

FAJAR R VESKY-- Harau

Lahan seluas 6,5 hektare persegi yang berada di Lembah Harau, Limapuluh Kota, Rabu pagi (20/12), dipenuhi warga.

BACA JUGA: Kasus Ustaz Abdul Somad Akan Ditarik ke Bareskrim

Ribuan orang mendatangi lahan yang sejak Mei 2016 silam dijadikan areal Yayasan Insan Cendikia Boarding School sebagai "Kampung Penghafal Alquran" tersebut.

Ribuan orang dari berbagai daerah di Sumbar hadir untuk mendengarkan tausiyah Ustaz Abdul Somad.

BACA JUGA: Polisi Tetap Usut Kasus Persekusi Ustaz Abdul Somad, Tapi...

Dai kondang asal Asahan, Sumut, tapi besar di Indragiri Hulu, Riau, itu datang ke Lembah Harau atas undangan keluarga besar ICBS yang memiliki Pondok Pesantren Terpadu mulai dari tingkat SMP sampai SMA.

Begitu menginjakkan kaki di Lembah Harau, Ustaz Abdul Somad yang ditemani Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Kapolres AKBP Haris Hadis, Pimpinan Pondok Pesantren ICBS Ustad Ahmad Maududi, Ketua MUI Limapuluh Kota Buya Safrijon Azwar, dan Ketua Yayasan ICBS Mustafa, nampak bersemangat.

Meski jadwal ceramahnya sangat padat, tapi ulama kelahiran 19 Mei 1977 ini, tidak kehilangan sifat ramahnya.

"Beliau benar-benar ramah dan rendah hati. Tadi, waktu saya salami, tangan Ustaz Abdul Somad terasa sejuk sekali. Saya bilang kepada beliau, tangan ustaz adem. Beliau jawab dengan penuh guyonan, mungkin karena saya baru habis naik mobil ber-AC," kata Joni Datuak, warga Payakumbuh asal Limbanang, Limapuluh Kota, yang mengaku sempat bersalaman dan selfie dengan Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad sendiri, saat berada di Kampung Penghafal Alquran Lembah Harau, sempat menyinggung slogan "Lembah Harau Menuju Dunia" yang didengang-dengungkan Pemkab Limapuluh Kota.

Menurut Ustaz Abdul Somad, Lembah Harau menuju dunia bukanlah slogan basa-basi. Karena dari daerah inilah, Bung Karno dan Bung Hatta, founding fathers Republik Indonesia, pernah menyuarakan kemerdekaan bangsa.

"Jangan sampai (semangat bela negara) ini rusak dan padam," kata Ustaz Abdul Somad.

Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), Riau, ini juga mengaku salut, dengan santri ICBS yang dikenal jago menghafal Alquran.

Bahkan, dalam MTQ tingkat Sumbar baru-baru ini, hampir seluruh gelar juara yang didapat Payakumbuh, dipersembahkan anak-anak ICBS.

"Alhamdulillah anak-anak muda di ICBS ini sangat luar biasa," kata Ustaz Abdul Somad yang memakai baju batik berwarna merah hati dengan motif biru langit.

Penulis buku "Sejarah Agama Yahudi" yang diterjemahkan dari judul aslinya "Tarikh ad-Diyanah al-Yahudiyyah" ini juga mengingatkan kepada orang tua, untuk menjaga generasi muda dan anak-anak.

Sebab, pada zaman now ini, banyak yang menjadi perusak generasi muda. Anak-anak zaman now, sangat rentan terpengaruh narkoba dan pengaruh kemajuan teknologi.

"Sekarang melalui internet, anak-anak dengan gampangnya mengaksesi game yang tak bermanfaat. Bahkan hingga konten pornografi dapat diakses dengan mudahnya.Anak-anak kita saat ini sangat mudah dirusak dengan narkoba jenis baru. Seperti narkoba jenis kue, air minum dan permen.Untuk itu, diperlukan perhatian orang tua.Ini bukan hanya tugas kepolisian dan BNN saja, tapi tugas kita bersama, kita harus menjadi benteng terakhir," kata Ustaz Abdul Somad.

Ada tiga pesan penting disampaikan Ustad Abdul Somad saat menyampaikan ceramah di Kampung Penghafal Alquran.

Pertama, benteng terakhir pertahanan anak-anak atau generasi muda adalah pendidikan. Sebab itu, didiklah anak pada lembaga pendidikan Islam.

Kedua, lembaga pendidikan mesti didukung semua pohak baik guru, yayasan, pemerintah, dan orang tua. Terakhir, Ustaz Abdul Somad berpesan, perbanyaklah bersedekah.

Disisi lain, kehadiran Ustad Abdul Somad yang pernah menjadi anggota MUI dan Baznas Riau, serta pernah menjabat Sekjen

Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi berharap, kehadiran Ustad Abdul Somad ke Limapuluh Kota dapat memotivasi generasi muda di daerah ini agar berlomba-lomba menjadi penghafal Alquran dan pendakwah yang senantiasa rendah hati, istiqamah, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Semoga ke depan, akan lahir generasi seperti Ustaz Abdul Somad dari Limapuluh Kota," kata Irfendi.

Hal ini, menurut Irfendi Arbi, bukan sesuatu yang mustahil. Sejarah masa lalu mencatat, Limapuluh Kota merupakan basis ulama-ulama besar di Minangkabau.

Diantaranya ada nama Syekh Abdurrahman atau Beliau Batu Hampar yang merupakan kakek Buyut Proklamator Republik Indonesia Mohammad Hatta.

Kemudian, ada Syekh Abbas Abdullah yang pernah ditemui khusus oleh Soekarno di Perguruan Darul Funun Padangjopang, sebelum memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

"Selain Syekh Abduurahman dan Syekh Abbas Abdullah, kita pernah memiliki Syekh Muhammad Saad al-Khalidi Mungka yang merupakan guru bagi Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Haji Sirajudin Abbas dan ulama-lainnya di Minangkabau. Selanjutnya, kita juga pernah memiliki Syekh Abdul Wahid As-Salihi atau Beliau Tobek Godang yang merupakan pendiri Perti," kata Irfendi.

Kemudian, menurut Irfendi Arbi, Limapuluh Kota, pernah memiliki ulama-ulama besar sekaligus Syekh Mudo Abdul Qadim atau Beliau Balubuih.

Lalu, ada pula nama Syekh Muhammad Arifin Batuhampar, Syekh M Djamil Tungkar, Syekh Beringin Tebing Tinggi, Syekh Ahmad Tobiang Pulai Mungka, Syekh Datuak Haji Amin Taeh Bukik, Syekh Muchtar Engku Lakuang, Buya Rusli Abdul Wahidi Suliki, Syekh Muhammad Khanis Tuangku Tuah Batu Tanyuah, dan banyak lagi ulama yang tak bisa disebutkan satu persatu.

"Ulama-ulama masa lalu kita ini adalah ulama yang menyejukkan umat. Mereka merangkul, bukan memukul. Mereka mengajak, bukan mengejek. Persis seperti Ustaz Abdul Somad yang datang ke Lembah Harau. Semoga kehadiran Ustaz Abdul Somad, menginspirasi masyarakat dan generasi muda kita, untuk bersama-sama melahirkan ulama besar, seperti kejayaan Luhak Limopuluah di masa lalu," kata Irfendi Arbi. (***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Ustaz Abdul Somad, Arya Ancam Laporkan Balik LE


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler