Tanggapi Omongan Jokowi, Hasto Bicara Akal Sehat dan Nurani

Kamis, 09 November 2023 – 08:13 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: arsip JPNN.COM/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut situasi politik saat ini bukanlah sebuah drama Korea (drakor) maupun sinetron.

Hasto menyebut kondisi perpolitikan nasional akhir-akhir ini adalah cerminan hati, akal sehat, dan nurani.

BACA JUGA: Putusan MKMK Mencopot Anwar Usman Bikin Pencalonan Gibran Cacat Hukum dan Etika

"Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik. Ini dedikasi politik, ini komitmen terhadap masa depan tetapi politik ini harus keluar dari cerminan mata hati, akal sehat, dan nurani," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta, Rabu (8/11).

Hal itu merespons omongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya menilai terlalu banyak drakor dan sinetronnya dalam politik nasional.

BACA JUGA: Dahlan Kaget Lihat Luhut Pandjaitan, Bicara Politik Bagai Hiburan

Hasto lantas menyoroti persoalan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan penanganan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai syarat usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

"Jadi, kalau akal sehat dilanggar, ketika hukum direkayasa, MK dikebiri, ya muncullah suatu gerakan untuk meluruskan itu. Dan apa yang diputuskan oleh MKMK itu menunjukkan kemenangan nurani," tuturnya.

BACA JUGA: Ketum Jarnas 98 Tanggapi Kritik Deddy terhadap Omongan Jokowi, Jleb

Dia menilai putusan yang diumumkan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) atas pelanggaran kode etik hakim oleh Ketua MK Anwar Usman, merupakan langkah meluruskan kebenaran.

"Itu menunjukkan kemenangan dari kekuatan kebenaran, sehingga berbagai rekayasa hukum bisa dipatahkan oleh kekuatan-kekuatan pro demokrasi yang memang tidak ingin MK sebagai benteng konstitusi, dan demokrasi dikebiri dan demokrasi mati," ujar Hasto.

Pria asal Yogyakarta itu menilai putusan MKMK yang mencopot Anwar Usman dari posisi ketua MK karena terbukti melanggar etik berat merupakan suatu wujud kemenangan moral.

"Ini adalah suatu kemenangan moral sebagai langkah yang positif untuk mengawal demokrasi di negeri ini," ucap Hasto.

Sementara itu, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid tidak mempersoalkan pernyataan Presiden Jokowi terkait situasi politik nasional belakangan yang terkesan banyak drama seperti drakor.

Dia mengatakan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) hendaknya dipandang positif, yakni semua tokoh politik berlomba menyejahterakan masyarakat.

"Ya, sudah, yang paling penting, kan, semua tokoh itu berjuang untuk masyarakat. Sesuai keyakinannya, sesuai dengan hati nuraninya," ucap Yenny.

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu lantas mengajak agar semua pihak membantu pemenangan bakal pasangan Capres-Cawapres RI Ganjar - Mahfud pada Pilpres 2024.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa politik di Indonesia belakangan terlalu banyak diwarnai drama bak sinetron televisi, padahal dia ingin Pemilu 2024 diisi dengan adu gagasan untuk kemajuan bangsa.

"Saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor (drama Korea)-nya. Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya kan pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," kata Jokowi pada acara Hari Ulang Tahun ke-59 Partai Golkar, Senin (6/11).(Antara/JPNN.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler