jpnn.com, PALU - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, pemerintah terus bertindak untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menurut pria yang kari disapa BG itu, insiden penjaraha yang dilakukan segelintir oknum juga berhasil ditangani dengan baik.
BACA JUGA: Alasan Kemanusiaan, Napi di Sulteng Boleh Bebas Sementara
“Situasi sudah terkendali. Aparat dan pemerintah bekerja sama untuk menanganinya. Alhamdulillah, kita semua harus bekerja sama agar semakin tercipta suasana yang kondusif,” ujar BG, Palu (3/10).
BG menambahkan, penjaraha terjadi karena warga panik kehabisan makanan. Dia pun menjamin pemerintah akan mengganti kerugian.
BACA JUGA: 1.357 Napi Kabur, Hilang Entah ke Mana
"Masih ada satu dua dan itu sudah kami catat. Kemarin hasil rapat mendagri dan menko perintahkan aparat mencatat setiap kerugian akan ditanggung. Akan diganti pemerintah. Situasi sudah bisa ditangani," ungkap BG.
Dia pun meyakini warga akan mampu menghadapi musibah besar.
BACA JUGA: Sebanyak 61.967 Pengungsi Masih Butuh Bantuan Makanan
"Kita ada pengalaman dua kali di Aceh dan Padang. Lombok kemarin 2018. Kali ini di Palu dan Donggala dan sekitarnya. Namun, kita bangsa yang besar dan kuat punya kemampuan survival yang kuat. Yang terpenting kita punya semangat untuk segera pulih dan bangkit kembali," tambah BG.
Perihal bantuan yang terlambat sampai di lokasi, BG menilai hal itu disebabkan transportasi. Dia menjamin situasi pulih dalam beberapa hari ke depan.
"Yang belum dapat bantuan karena terkendala tranportasi. Lewat laut paling cepat dua hari. Udara landasan pacu juga terganggu. Presiden akan cek setiap saat," tambah BG.
BG juga menilai warga yang meninggal dunia harus dikubur secepatnya.
"Akses menuju ke sana (Petabo) cukup sulit. Sudah ada penguatan yang datang perjalanan darat, alat berat. Kami juga pikir penguburan massal jenazah yang sudah terkumpul untuk menghindari tertular penyakit yang tidak diharapkan," kata BG. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Korban Tewas Gempa dan Tsunami Sulteng 1.234 Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi