BACA JUGA: Longsor Timpa Rumah, Dua Tewas
Selain itu, pekerjaan peninggian kabel yang juga berada di dekat jembatan yang sedang dibangun oleh PT Lince Roumauli Raya, juga ikut jebolBACA JUGA: Faisal Basri Yakin Bisa Majukan Jakarta
Hal itu membuat kemacetan parah di sekitar lokasi“Air masuk ke area perumahan warga karena limpasan air pasang yang masuk melalui galian kabel PLN yang sedang ditinggikan di tanggul
BACA JUGA: Dituding Jual Premium Campur Air, SPBU Disegel
Karena pasang, air jadi masuk melalui lubang itu,” ujar Wakil Camat Penjaringan Martua Sitorus, saat ditemui Koran ini dilokasi kejadian kemarin sore“Air kembali surut, sekitar pukul 11 siang, setelah kita pasang karung untuk menahan air di tanggul itu,” imbuhnyaKetua RW 02 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Bintang Hardiono menambahkan, luapan air yang masuk ke area perumahan warga disebabkan robAtau air pasang yang masuk ke darat“Limpasan air semakin parah, karena ada yang mengerjakan pembongkaran di tanggul dekat jembatan,” terangnya kemarin.
Bintang menambahkan, seharusnya pengerjaan jembatan dan peninggian kabel dikerjakan bersama-samaTidak parsial“Harusnya ada kordinasi, biar tidak terjadi seperti ini,” ujarnya
Pantauan Koran ini dilokasi tanggul yang jebol, yang terparah ada di sisi kanan Jembatan Muara AngkeLebarnya sekitar 1 meterWarga dibantu petugas langsung membuat tanggul untuk menahan air masuk“Jadi yang jebol itu ada yang di sisi kanan iniSedangkan yang PLN itu karena mereka hendak meninggikan kabel yang berada di tanggul, tiba-tiba ada air pasangAir jadi masuk juga lewat situ,” terang Willem, anggota LMK RW 13 Pluit, Penjaringan
Adapun Sanusi, petugas PLN yang bertugas sebagai pengawas pemeliharaan area Bandengan, kemarin juga tampak menginstruksikan pekerja agar menambal tanggul yang bolong dengan karung“Tanggul di sini rendah, karena jembatan ditinggikanKarena itu, kita juga harus ikut meninggikan kabelTapi tiba-tiba ada air pasang, hingga air masuk,” terangnya kemarin“Kita belum bisa meninggikan kabel, karena masih tertutup air pasangKita tunggu sampai air turun,” imbuhnya.
Sementara itu, di seberang RW 02 Pluit, yang berada di seberang jembatan, air pasang masih tampak tergenangPemukiman nelayan itu, khususnya yang di RW 011 hingga berita ini diturunkan masih tergenang“Kalau yang di pemukiman nelayan, air pasang masuk melalui tanggulJadi karena airnya pasang,” terang Wakil Camat Penjaringan Martua Sitorus
Selain di Pluit, kawasan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan kemarin juga ikut kebanjiranBahkan hingga sampai pinggang orang dewasa“Banjir menggenangi ratusan rumah warga di RT 20 RW 17sejak pagiBahkan Pasar Ikan Muara Baru di RW 04 juga ikut tergenang,” terang Edi Edot anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Penjaringan.
Warga Jakarta Timur yang tinggal di sejumlah lokasi rawan banjir juga tidak bisa hidup tenangLokasi tersebut rawan tenggelam terutama oleh banjir kirimanKini sedikitnya masih ada 17 titik rawan banjir kiriman. Kasie Pemeliharaan Sudin PU Tata Air Jakarta Timur, Sunarto, mengatakan, 17 titik rawan banjir itu tersebar di 17 kelurahanSeluruh areal itu berada di tiga bantaran sungai, yakni Kali Ciliwung, Kali Cipinang dan Kali SunterSebab pada umumnya banjir itu terjadi akibat luapan dari ketiga kali tersebut
Di lintasan Kali Ciliwung, terdapat lima titik banjir, antaralain di Kelurahan Cililitan di RW 06, RW 15 dan RW 16, Kelurahan Cawang di RW 01-05 dan RW 08 yaitu pada lokasi yang dikenal Gang Arus dan Gang BudiKemudian di Kelurahan Bidaracina RW 03, RW 05, RW 06, RW 07, RW 11, dan RW 14, Kelurahan Kampungmelayu meliputi RW 01-08 yang disebut pula Kampungpulo, serta Kelurahan Kebonmanggis berada di RW 04 meliputi RT 01, RT 08, RT 09, RT 10, RT 11 dan RT 12. ”Untuk daerah yang dialiri Kali Cipinang, titik genangannya paling banyak, mencapai 10 titik, sebab lokasinya belum tersentuh oleh BKT (Banjir Kanal Timur)Kalau daerah yang dilalui BKT, dipastikan sudah tidak ada genangan lagi,” ujar Sunarto(dai/dni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Banjir, DKI Kebut Perbaikan 64 Pompa
Redaktur : Tim Redaksi