jpnn.com, DENPASAR - Polisi masih memeriksa sepuluh orang dari 30 terduga pelaku penyerangan terhadap 15 orang prajurit TNI dari Kompi A Yonif 900/Satya Bhakti Wirottama di Lapangan Futsal Kerobokan, Badung, Bali.
Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan sepuluh orang terduga pelaku hingga kini masih menjalani pemeriksaan maraton oleh penyidik Satreskrim Polres Badung untuk mengetahui motif dan peran para pelaku serta kronologi kejadian.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Penganiaya Prajurit TNI Serda STV
Dia mengatakan sepuluh orang terduga pelaku tersebut diamankan Satreskrim Polres Badung pada Rabu (7/2) malam seusai peristiwa penyerangan terhadap anggota TNI itu berlangsung.
"Kami sudah amankan sepuluh orang dari kelompok tim futsal yang melempar batu, saat ini masih dalam pemeriksaan untuk mengetahui kronologi dan peran dari pelaku yang kami amankan sesuai fakta hukum di TKP," kata Teguh saat dihubungi lewat WhatsApp di Denpasar, Jumat.
BACA JUGA: Rapat Pejabat Ditembaki KKB, Prajurit TNI Praka Nur Tertembak
Menurut informasi Kapolres Badung Teguh, penyebab sementara dari insiden penyerangan tersebut karena adanya kesalahpahaman antara salah seorang anggota kelompok massa dengan Serda STV, anggota Kompi A Yonif 900/Satya Bhakti Wirottama.
Kesalahpahaman tersebut berlanjut sampai tindakan penyerangan dengan melempari para anggota TNI dengan batu hingga menyebabkan satu orang mengalami luka.
BACA JUGA: Heboh Video Porno Pelajar Wanita Tulungagung, Polisi Selidiki Penyebarnya
"Penyebabnya karena ada kesalahpahaman yang menyebabkan terjadi pelemparan batu yang mengenai salah satu pemain futsal dari anggota TNI," kata dia.
Hanya saja, kapolres belum membeberkan identitas para pelaku menunggu hasil pemeriksaan oleh penyidik.
Sebelumnya, peristiwa penyerangan terhadap anggota Raider 900 oleh sekelompok orang tak dikenal tersebut terjadi pada Rabu (7/2) di Big Ball Futsal Arena Jalan Raya Kerobokan, Kabupaten Badung.
Kejadian bermula sekitar pukul 20.00 Wita pada saat Serda STV beserta 15 orang anggota Kompi A Yonif 900/SBW, bermain futsal. Di tempat itu, Serda STV memarkir motor dan lupa mengambil handphone yang disimpan di dasbor motor.
Selang beberapa menit kemudian, Serda STV kembali ke tempat parkir dan mendapati handphone sudah hilang. Dia pun bertanya kepada salah seorang yang duduk di dekat sepeda motornya apakah dirinya melihat handphone miliknya.
Orang tersebut salah paham dan menganggap Serda STV menuduhnya mengambil HP, lalu terjadi cek-cok mulut. Setelah terkendali, orang yang tidak dikenal tersebut pergi, sementara anggota TNI lanjut bermain futsal.
Sekitar pukul 20.30 Wita, orang yang tidak dikenal itu datang ke arena futsal membawa kurang lebih sepuluh orang temannya, serta membawa senjata tajam lalu menyerang dengan melempar batu ke arah anggota yang masih duduk di dalam lapangan futsal.
Lemparan tersebut mengakibatkan Serda STV mengalami luka di bagian dahi dan pipi kirinya hingga luka memar.
Selanjutnya, sekitar pukul 20.45 Wita kelompok orang tersebut kembali melakukan penyerangan kedua dengan membawa lebih banyak masa sekitar 30 orang dilengkapi dengan senjata tajam.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen menjelaskan puluhan orang tersebut menyerang secara brutal melempar batu ke arah anggota yang masih berada di dalam lapangan futsal dan sekitar pukul 20.50 Wita, kelompok tersebut melarikan diri.
Pada pukul 20.55 Wita, anggota Polsek Kuta Utara tiba di TKP dan situasi sudah dalam keadaan aman.
Hingga kini polisi masih memburu para terduga pelaku lainnya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuhan Satu Keluarga Terdiri 5 Orang, Pelaku Berusia 17 Tahun
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti