Saat menjalani perawatan intensif di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSU St
BACA JUGA: Jadi Buruan, Wanita Tukang Gendam Bakal Ditelanjangi
Antonius, Senin (19/9), korban belum dapat diajak bicaraKepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalbar Yon Suharyono mengatakan, insiden menimpa korban saat berupaya mengamankan Musbin Katoi (35), warga binaan yang kabur pada Kamis (15/9)
BACA JUGA: Kejar Jabatan, Perwira Polisi Rekayasa Kasus Perampokan
Warga binaan yang melarikan diri usai menjalankan tugasnya membuang sampah. "Usai buang sampah di luar, dia meminta izin ke petugasBACA JUGA: Bocah 12 Tahun Digauli di Lahan Kosong
Namun kepercayaan yang diberikan petugas malah dimanfaatkan Musbin melarikan diri. Upaya pencarian dilakukanPetugas langsung mencari jejak warga binaan kasus pencurian yang dipidana setahun penjara ituDengan di-back up aparat kepolisian, petugas LP mendatangi kediamannya di daerah Tanjung Sandai.
Ketika hendak diamankan, Musbin nekat menyandera anaknya sendiriMengancam akan menyakiti buah hatinya jika petugas menangkapHingga petugas mengurungkan niat melakukan penangkapan untuk menghindari timbulnya korbanKemudian keesokan harinya, petugas berhasil mengamankan warga binaan yang melarikan diri ituDibawa menggunakan kapal karena lokasi pelariannya berada di sebuah pulau
Namun, saat hendak dibawa, warga binaan itu kembali berusaha kaburNekat melompat dari kapal, terjun ke air. Lalu korban ikut terjun guna menangkapnyaHingga terjadi pergulatan di dalam airDan dilepaskan tembakanNamun ternyata peluru nyasar mengenai korban bukan ke warga binaan yang lari.
Tembakan tersebut menembus bagian kanan perut korbanPetugas lapas yang telah mengabdikan diri sejak 1998 itupun langsung dilarikan ke Rumah Sakit di KetapangSebelum dirujuk ke RSU St Antonius untuk operasi.
Kapolres Ketapang, AKBP I Wayan Sugiri peristiwa tersebut berawal saat tujuh petugas lapas dan empat orang polisi melakukan penangkapan terhadap Mus, napi yang kabur dari Lapas Ketapang
“Awalnya ketika buronan itu (Mus) ketangkap, dan hendak naik ke motor airMus berontakSaya pikir tidak ada unsur kesengajaan,” kata Kapolres.
Kala itu petugas dan napi tersebut berada di atas motor airTanpa sengaja senpi jenis Bernadelly kaliber 32 meletus, mengenai bawah dada kanan dan tembus ke rusuk kiriPosisi antara Noval dan Uti ketika itu hanya berjarak beberapa meterDiduga kuat ketika itu Noval tengah mendekap Mus supaya tidak kaburNahas, justeru dirinya yang tertembus peluru
Kasat Reskrim Mapolres Ketapang, AKP Temangnganro Machmud mengatakan kejadian tersebut berawal ketika petugas berhasil menangkap MusMeski telah ditangkap Uti tetap saja menondongkan senjata ke arah MusLantaran takut Mus yang ketika itu didekap Noval berontak
“Benar, Mus memang berontakUti langsung melepaskan tembakan namun tembakan tersebut terkena Noval ( petugas LP ) di dada kanan dan tembus ke rusuk kiri,” ujar Kasat
Melihat Noval sudah bersimbah darah, akhirnya korban pun dilarikan ke Puskesmas Tanjung SataiSedangkan Mus digiring petugas ke Polsek Pulau Maya Karimata (PMK)Sekitar pukul 17.30, Mus dan Noval beserta anggota Lapas berangkat menuju Melano menggunakan speadboat dan langsung dibawa ke Ketapang.
Terkait kejadian tersebut petugas polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Uti Ansayat, namun yang jelas pihak kepolisian menyatakan bahwa Petugas Lapas tersebut mengantongi izin penggunaan SenpiKapolres mengatakan petugas Lapas memang mendapatkan izin resmi dari Kementerian Hukum dan HAM maupun Mabes Polri terkait penggunaan senjata api.
“Tapi perlu mendapatkan pelatihan khususKarena selama ini tidak ada latihanMereka mendapat senjata resmi dan ada izinnya dari Hukum dan HAM, ada izinnya dari Mabes untuk mengamankan diri,” tegas Kapolres Ketapang, AKBP I Wayan Sugiri.(stm/ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjual Voucher Digilir Dua Pemuda
Redaktur : Tim Redaksi