Tangkiwood, Kampung Artis Tempo Dulu yang Kini Hampir Punah

Diimpikan Bing Slamet Bisa Setenar Hollywood

Selasa, 11 Oktober 2011 – 09:49 WIB
Laela Sari, satu-satunya artis yang masih tinggal di Kampung Tangkiwood, Jakarta. Foto : M Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Pada tahun 50-an, Kampung Tangkiwood di Jakarta sempat tenar sebagai penghasil aktor/aktris film hingga pemain figuranKini kampung itu sedang di ujung kepunahan

BACA JUGA: Guru Vini Noviani, Diadili gara-gara Lempar Pasir ke Arah Bos Pengembang Perumahan


 
 M
HILMI SETIAWAN, Jakarta
 
MENCARI lokasi Kampung Tangkiwood tidak terlalu sulit

BACA JUGA: Ketika Amien Rais dan Zulkifli Hasan Besanan

Jaraknya tidak lebih dari 10 kilometer arah utara Tugu Monas
Posisi kampung seluas 3.749 meter persegi itu persis di belakang Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari yang pada zaman Belanda dulu bernama Princen Park.
 
Kampung Tangkiwood memang pernah beken pada kurun 1950-an

BACA JUGA: Jelang Pernikahan Putri Menhut dan Putra Amien Rais

Tapi, keberadaannya sebagai lumbung artis dan pemeran figuran mulai meredup pada pengujung 1970-an
 
Tak berlebihan jika kampung yang sekarang terdiri atas 82 RT dan 7 RW itu pernah beken sebagai lumbung aktor dan artisSebab, di sana pernah tinggal artis-artis terkenal pada zamannya
 
Di antaranya, Tan Tjeng Bok atau yang dikenal dengan nama panggung Pak Item, Wolly Sutinah alias Mak Wok, Netty Herawati, dan Misbach Jusa BiranSelanjutnya, ada Bing Slamet, Eddy Sud, Ateng, dan Ishak, anggota kelompok pelawak Kwartet Jaya
 
Musisi kondang Idris Sardi juga lahir dan besar di TangkiwoodArtis lain yang pernah tinggal di Tangkiwood adalah Aminah Cendrakasih yang berperan sebagai enyak si Doel.
 
Sayangnya, saat berkunjung ke Tangkiwood pada Sabtu lalu (8/10), nama-nama kondang di dunia perfilman yang menghidupkan Tangkiwood tersebut sudah tiadaBaik karena telah meninggal maupun memilih tinggal di tempat lainHanya tersisa satu nama artis yang menghuni Kampung Tangkiwood, yaitu Laela Sari.
 
Laela yang akrab dengan sapaan nenek itu menempati rumah mungil di mulut gang menuju perkampungan TangkiwoodSebelum menemukan rumah artis yang sering tampil ala rocker tersebut, kita harus melalui gang Tangkiwood yang cukup sempitLebarnya tidak lebih dari dua kali lebar setir motorAkibatnya, setiap berpapasan dengan motor lain, salah satu harus mengalah dan berhenti.
 
Kesemrawutan Kampung Tangkiwood tidak hanya disebabkan sempitnya gang-gang, tapi juga perilaku penghuninya yang kurang tertibBayangkan, ada sebagian warga yang nekat menjadikan lorong gang sebagai tempat memasak dan mencuci piringTak ayal, gang semakin sempit di beberapa titik.
 
Setelah mengajak sebentar berkeliling Kampung Tangkiwood, Laela lantas meminta wawancara dilakukan di rumahnya sajaMaklum, menginjak usia 76 tahun, dia mengaku gampang pegal jika terlalu lama berdiri
 
Sambil menyuguhkan sebotol teh dingin, artis yang berulang tahun setiap 4 November itu mulai bertutur tentang gemerlapnya Tangkiwood tempo dulu"Saya benar-benar rindu Tangkiwood zaman duluBukan yang sekarang," katanya membuka cerita.
 
Laela menuturkan, kompleks artis Tangkiwood didirikan menjelang dekade 1950 oleh keluarga Idris SardiSaat itu, kampung atau Kelurahan Tangki dipilih karena lokasinya berdekatan dengan pusat hiburan Princen Park atau yang sekarang bernama Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari

Saat itu, THR Lokasari menjadi pusat kesenianSetiap akhir pekan, ada pertunjukan lawak, musik, tari topeng, serta teater"Sempat ada gedung bioskop dan lokasi syutingnya," papar Laela.
 
Idris Sardi saat itu melihat kehidupan artis-artis dan seniman tidak teraturMereka tinggal di seluruh penjuru JakartaKarena itu, ketika ada order manggung atau syuting sewaktu-waktu, mereka sulit dihubungiAkibatnya, order pun melayangDengan kompak, para artis yang sering manggung di THR Lokasari pun berembuk, lalu bersepakat untuk dibuatkan hunian di sudut Kelurahan Tangki.
 
Setelah bersepakat tinggal dalam sebuah kompleks khusus artis dan seniman, pekerjaan selanjutnya adalah memberi nama atau sebutanMaestro lawak Bing Slamet pun menceletukDia punya ide kampung artis itu diberi nama TangkiwoodDengan penuh canda, Bing Slamet berharap Tangkiwood bisa mengalahkan ketenaran Hollywood di Amerika.
 
Saat Tangkiwood diresmikan, kata Laela, dirinya menginjak umur belasan tahunSaat itu, karirnya sebagai bintang film belia sedang menanjakDi antaranya ketika berperan dalam film Air Mata Ibu, Kembang Kacang, dan Sepasang Burung Merpati"Dulu banyak artis populer yang tinggal di TangkiwoodTermasuk saya," ungkapnya lantas tertawa.
 
Nenek tiga cucu itu menjelaskan, kehidupan artis yang tinggal di Tangkiwood tidak bisa disejajarkan dengan artis-artis di HollywoodLaela menuturkan, saat itu artis dan figuran yang tinggal di Tangkiwood menempati rumah-rumah berdinding anyaman bambuJumlahnya mendekati seratus orangPadahal, di luar Kampung Tangkiwood, sudah banyak rumah bertingkat dan berdinding batu bata"Meski berdinding bambu, tidak sekumuh saat ini," tegasnya.
 
Istri mendiang seniman drama panggung MIskandar tersebut mengungkapkan, dirinya masih ingat betul, kala itu masih ada jarak antara satu rumah dan rumah lainnyaBahkan, rumah Laela kala itu dilengkapi sebuah kolam ikan kecil di bagian depan.
 
Dia menuturkan, meski tinggal bersama rekan seprofesi, tidak pernah terjadi pertengkaran gara-gara berebut jatah manggung atau order main filmDia menegaskan, para artis dan figuran sama-sama paham bahwa pilihan produser atau sutradara adalah mutlakPada zaman itu, tidak berlaku lobi-lobi atau suap-menyuap untuk tampil di layar lebar.
 
Namun, kata Laela, setelah memiliki tabungan cukup, banyak artis yang meninggalkan Kampung Tangkiwood"Banyak yang pergi karena bisa membeli rumah mewah," ujarnya.
 
Gelombang eksodus artis ke luar Kampung Tangkiwood semakin santer ketika era film tanah air sedang berkembang pada dekade 1970-an.
 
Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin (masa jabatan 1966?1977), sempat mengerem keluarnya artis-artis dari Kampung TangkiwoodLaela masih ingat betul, Ali Sadikin sempat merenovasi beberapa rumah artis dan figuran yang bernasib kurang mujurSelain itu, tiap tahun gubernur yang meninggal pada umur 80 tahun tersebut memberikan santunan kepada artis-artis penghuni Tangkiwood.
 
Upaya Ali Sadikin itu ternyata tidak bisa mencegah kematian Kampung TangkiwoodLaela menuturkan, di Kampung Tangkiwood saat ini sudah tidak ada artis yang tinggal selain dirinya"Saya saja sekarang rumahnya sedikit di luar TangkiwoodPokoknya, beda sekali Tangkiwood sekarang dengan dulu," tegas artis yang tahun lalu main dalam film Hantu Tanah Kusir tersebut.
 
Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan dan sudah tidak populer, Laela tidak punya harapan besar terkait dengan TangkiwoodJika pemerintah memang berniat mendirikan kampung khusus artis, dia menyatakan sulit jika diwujudkan di TangkiwoodSebab, kampung tersebut sudah penuh sesak dengan kos-kosan serta rumah kontrakan.
 
Selain itu, Laela tidak bisa menjamin artis-artis atau pemain film bakal mau ditempatkan dalam sebuah kompleks atau kampung khusus artis"Sekarang hampir sulit mencari artis yang tidak memiliki rumahBerbeda dari zaman kami dulu," ujarnya
 
Meski begitu, dia berharap seniman atau tokoh industri film saat ini tidak melupakan sejarah Tangkiwood yang pernah tenar sebagai lumbung artis-artis papan atas negeri ini(c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Widodo Harjoprawito, Ahli Balistik yang Pernah Jadi Penasihat Militer Bolivia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler