Tanpa Voorijder, Ojek Pun Oke Bagi Hatta

Rabu, 08 Juni 2011 – 04:49 WIB
Hatta Rajasa.

INI bukan sensasi! Bukan juga permainan kata-kataSelama menjabat sebagai menteri,  sejak 2001 hingga 2011 ini, Hatta Rajasa tidak pernah menggunakan vooridjer

BACA JUGA: Terpilih Aklamasi, Dahlan Pimpin SPS Lagi

Dia menikmati denyut nadi Kota Jakarta, dengan segala rupa problematikanya
Terutama, soal stagnansi lalulintas yang makin merepotkan

BACA JUGA: Putri Syamsul Arifin jadi Jaminan



Karena itu, ketika pekan lalu harus memimpin rapat koordinasi soal larangan truk masuk tol dalam kota di siang hari itu, dia cepat membuat serentetan keputusan yang langsung berjalan
”Ya, betul! Lebih dari 10 tahun, sejak Menristek era Kabinet Gotong Royong, saya hidup tanpa pengawal khusus di jalan

BACA JUGA: Gayus Minta Sidang di Jakarta

Saya selalu berangkat ke kantor lebih awal, pukul 06.00 sudah keluar rumahJadi memang tidak perlu voorijderPotensi mereka bisa dipekerjakan di posisi lain yang lebih strategis,” kata Hatta Rajasa, Menko Perekonomian RI ini.

Hatta dipercaya tiga presiden, menduduk jabatan menteriTahun 2001-2004: Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Gotong RoyongLalu tahun 2004-2007: Menteri PerhubunganTahun 2007-2009: Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia BersatuDan terakhir, Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.

Kalau pagi, Ketua Umum DPP PAN ini tidak menghadapi persoalan serius, karena berangkat lebih awalKalau tiba-tiba dipanggil mendadak oleh presiden, sering Hatta numpang mister jeck alias tukang ojekMungkin hanya dia, menteri yang tidak risau dengan moda transportasi yang super nyaman. 

”Bagi saya, yang penting tidak terlambatKalau waktunya sangat mepet, ya saya naik ojek! Itu sudah biasaKan rapat itu tidak boleh terlambat,” ungkap Hatta, pemilik single handicap golf yang juga hobi main sepeda itu.

Suami Oktiniwati Ulfa Dariah yang lahir di Palembang, 18 Desember 1953 ini nyaris tak pernah datang terlambat dalam rapatYang dibutuhkan oleh orang Jakarta agar bisa on time adalah disiplin di semua lini”Sesekali, janganlah menyalahkan traffict management di ibu kota iniTapi pengelolaan disiplin personal juga amat menentukanMisalnya, berangkat lebih awal, persiapan lebih dini, dan tertib di jalan raya,” tutur Mantan Menhub RI di Kabinet Indonesia bersatu I, 2004-2007 ini.

Voorijder kan fasilitas menteri yang sudah disiapkan agar mobilitas lebih lincah dan mampu menerobos kemacetan ibu kota? ”Dengan atau tanpa voorijder itu sebuah pilihanYang terpenting, jangan menambah beban kemacetan di tengah suasana macetJadi, saya bisa merasakan betapa sumpeknya orang saat terjebak macetSaya sering mengalaminya juga, kalau pas macet, ya betul-betul tertahan di jalan,” aku Ketua Ikatan Alumni ITB Bandung ini.(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa KPK Tunjuk Dokter Periksa Syamsul Arifin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler