Tantangan Jehian jadi Manajer Influencer Beken di Luar Negeri

Sabtu, 11 Juli 2020 – 17:01 WIB
Jehian (memakai topi) bersama influencer binaannya dalam sebuah acara. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Kejelian Jehian Panangian Sijabat dalam menangkap peluang bisnis di era digital patut diacungi jembol.

Ia terbilang sukses sebagai manajer influencer berbakat di luar negeri sejak pertengahan 2019 lalu.

BACA JUGA: Tips Sukses Jadi Beauty Influencer Ala Wellisna Merduani

Diakui Jehian, sebelum menekuni profesi tersebut, ia merupakan profesional yang bekerja di perusahaan ternama.

“Lulus dari ITB pada Oktober 2018, saya sempat bekerja sebagai project lead si sebuah konglomerat Indonesia yang mau membuat perusahaan baru. Waktu itu perusahaannya stasiun TV perempuan pertama di Indonesia,” ujar Jehian, Sabtu (11/7).

BACA JUGA: Alya Putri Tinggalkan Profesi Pramugari Demi Jadi Influencer

Jehian memutuskan keluar pada Juli 2019 dan bekerja sebagai talent manajer secara full time.

Pekerjaannya pun tak main-main. Ia berhasil menggaet influencer di luar negeri untuk bergabung dalam manajemen yang dikelolanya.

BACA JUGA: Yudi Seorang YouTuber, Apakah Mahar Sandal Jepit Cuma Sensasi?

Di bawah bendera Drama Managerial Talent Pool, pria kelahiran 8 Mei 1996 ini menaungi sejumlah influencer beken di luar negeri.

Mereka adalah Jerome Polin/Nihongo Mantappu (IG: @jeromepolin), Jang Hansol/Korea Reomit (@hansoljang110), Turah Parthayana (@turahparthayana), Leonardo Edwin (@leo_edw), Maria Clarin (@mariadelouvre), Erika Ebisawa (@erika_ebisawa), Takuya Ohsawa (@oke_jadi), dan Waseda Mantappu Boys yang terdiri dari Tomo, Otsuka, dan Yusuke.

“Talent saya ada yang di Korea, Jepang, Amerika Serikat, Rusia. Mereka bikin konten untuk orang Indonesia,” ungkap pemilik akun Instagram @jehianps.

Bagi kakak kandung Jerome Polin ini, menjadi manajer bagi banyak influencer dan content creator menjadi tantangan.

Mulai dari perbedaan zona waktu, peraturan, hingga kultur perusahaan-perusahaan multinational yang menjadi kliennya.

"Contohnya, banyak perusahaan Jepang yang masih tidak terbiasa dengan digital marketing menggunakan YouTuber, mereka terbiasa menggunakan iklan TV. Jadi perlu ekstra hati-hati dalam negosiasi dan eksekusi kerja sama," ucap pria 24 tahun tersebut.

Uniknya, Jehian justru dikenal di kalangan followers para talent yang dibinanya. Ia bahkan tak segan untuk berinteraksi dengan mereka di sosial media.

"Menurut saya seorang manajer harus approachable. Oleh karena itu, saya sering berinteraksi dengan fan, dan menjadikan social media saya sebagai portal informasi seputar talent saya. Misalnya jadwal kegiatan, update konten, dan sebagainya," pungkasnya.(mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler