Tantangan Makin Kompleks & Dinamis, Bea Cukai Perlu Terus Perkuat Sinergi Antarinstansi

Kamis, 20 Juni 2024 – 14:56 WIB
Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani bersama Anggota Komisi XI DPR Indah Kurnia dan rombongan meninjau langsung SIHT di Kabupaten Sidoarjo. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, SIDOARJO - Bea Cukai menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis di era globalisasi dan digitalisasi saat ini.

Karena itu, sinergi antarinstansi menjadi kunci penting bagi Bea Cukai dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan negara.

BACA JUGA: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 150 Bal Pakaian Bekas di Perairan Sungai Asahan

Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar mengungkapkan dengan adanya sinergi antarinstansi yang baik, Bea Cukai dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien.

Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kinerja Bea Cukai, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan keamanan negara.

BACA JUGA: Bea Cukai Tingkatkan Peran sebagai Fasilitator Perdagangan Lewat Program AEO

“Terus memperkuat sinergi antarinstansi menjadi langkah yang sangat penting bagi Bea Cukai dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Encep dalam keterangan resminya, Kamis (20/6).

Sebagai bentuk dukungan pengembangan sentra industri hasil tembakau (SIHT) di Jawa Timur, Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani bersama Anggota Komisi XI DPR Indah Kurnia meninjau langsung SIHT di Kabupaten Sidoarjo.

BACA JUGA: Bea Cukai Cilacap Dukung UMKM Ekspor Lewat Pendampingan dan Peningkatan SDM

Dirjen Askolani dan Indah Kurnia sepakat mendorong Pemkab Sidoarjo untuk segera menunjuk pengelola agar memenuhi persyaratan pendirian SIHT sehingga dapat segera beroperasi.

Dirjen Bea Cukai Askolani berharap dengan berdirinya SIHT ini dapat mengurangi pengangguran dengan menyerap banyak tenaga kerja, serta dapat menekan peredaran rokok ilegal sehingga menciptakan lingkungan industri hasil tembakau yang adil dan kondusif.

Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT), yaitu kesejahteraan masyarakat dan penegakan hukum di bidang cukai.

Pada kesempatan tersebut juga berlangsung diskusi interaktif dengan calon pengusaha hasil tembakau yang akan menempati SIHT.

Para pengusaha IKM hasil tembakau berharap agar biaya sewa tenant SIHT tersebut rasional atau terjangkau sehingga harga produk dapat bersaing.

Masyarakat juga menyampaikan harapannya agar pengembangan SIHT oleh Pemkab Sidoarjo ini dapat meningkatkan daya tarik dan perekonomian Desa Candipari.

Masih di Jatim juga berlangsung focus group discussion (FGD) pemeriksaan impor Bea Cukai-Karantina di tempat penimbunan sementara (TPS) pada Kamis (13/6).

Acara yang diselenggarakan Bea Cukai Tanjung Perak ini dihadiri beberapa instansi kepelabuhanan di antaranya Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, PT Terminal Petikemas Surabaya, dan PT Terminal Teluk Lamong.

Dalam kesempatan tersebut, Bea Cukai Tanjung Perak menyampaikan isu yang yang perlu dibahas pada rangkaian FGD.

Salah satu yang dibahas adalah strategi percepatan pemeriksaan impor Bea Cukai-Karantina untuk mempersingkat dwelling time.

Perlu adanya penguatan koordinasi antarinstansi dan sosialisasi kepada para stakeholder untuk mendukung strategi tersebut. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler